Dari 1999 selama periode krisis keuangan berturut-turut, G8 dikritik karena menjadi klub eksklusif.
Oleh karena itu, negara-negara kaya juga mulai bertemu dengan negara-negara berkembang dalam pengelompokan G20 yang baru, dalam upaya untuk menyelesaikan atau menghindari krisis ini.
Italia, presiden G20 saat ini, akan menjadi tuan rumah pertemuan 20 negara itu di Roma mulai 30 Oktober 2021.
Pada 2001 KTT G8 di kota Genoa Italia dibayangi demonstrasi kekerasan oleh pengunjuk rasa anti-globalisasi yang menewaskan satu orang.
Baca juga: Gara-gara Yuan Digital, Negara G7 Kebut Aturan Internasional Terkait Mata Uang
Para pengunjuk rasa menantang kegunaan dan legitimasi G8 serta menyerukan pembatalan utang negara-negara miskin.
Aksi unjuk rasa juga mewarnai pertemuan KTT G8 lainnya, membuat penyelenggara untuk memperketat keamanan.
Pada 2014 Rusia pimpinan Vladimir Putin diskors dari G8, setelah mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina. Sanksi pun dijatuhkan ke Moskwa.
KTT G8 yang rencananya digelar tahun itu di Rusia dibatalkan, dan G8 kembali menjadi G7.
Kemudian menjelang KTT 2019, Trump menyerukan agar Rusia dimasukkan kembali dengan alasan akan jauh lebih tepat untuk melibatkan mereka.
Namun wacana dia hanya mendapat sedikit dukungan di antara negara-negara Barat.
Baca juga: AS, Korsel, dan Jepang Bertemu di Sela-sela Rapat G7 untuk Bicarakan Korea Utara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.