FALMOUTH, KOMPAS.com - G7 adalah kelompok negara-negara besar dan kaya yang dibentuk pada tahun 1975.
Akhir pekan ini mereka mengadakan KTT formal pertamanya dalam hampir dua tahun di Cornwall, Inggris barat daya.
Sejarah G7 awalnya didirikan untuk memimpin demokrasi industri dalam membahas ekonomi global.
Baca juga: Pemimpin G7 Janji Berikan 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 ke Dunia pada 2023
Namun dalam perkembangannya G7 memperluas cakupannya ke isu-isu seperti perdamaian dan keamanan, perubahan iklim, lalu sekarang pandemi virus corona.
Pertemuan G7 tahun lalu di Amerika Serikat dibatalkan karena krisis kesehatan global tersebut.
KTT G7 tahunan biasanya diadakan di negara yang memegang kepresidenan bergilir. Anggota negara G7 adalah Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).
Sebelum akhir pekan ini para pemimpinnya terakhir kali bertemu di resor Perancis Biarritz pada Agustus 2019, di tengah ketegangan trans-Atlantik antara presiden AS saat itu Donald Trump dan sekutu Barat lainnya.
Pada 2018 di Quebec, Kanada, Trump keluar tanpa menandatangani deklarasi bersama.
Baca juga: Daftar Janji Negara G7 Sumbang Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin
Dkutip dari AFP, diskusi akan didominasi oleh pembahasan pemulihan dunia dari pandemi dan keberhasilan berbagai negara dalam vaksinasi massal.
Perubahan iklim juga akan dibahas, karena Inggris juga menjadi tuan rumah KTT lingkungan COP26 pada November di Glasgow, Skotlandia.
Sementara itu, meningkatkan kerja sama dalam perdagangan global dan akses anak perempuan ke pendidikan adalah prioritas Inggris lainnya.
Pertemuan G7 berawal dari Rambouillet di Perancis pada 1975, setelah harga minyak melonjak tinggi.
Sebanyak enam anggota saat ini mengambil bagian dalam pertemuan G6 pertama itu, dan setahun kemudian Kanada bergabung kemudian menjadi G7.
Inisiatif pertemuan G7 muncul dari Presiden Perancis kala itu, Valery Giscard d'Estaing, yang ingin adanya pertemuan lebih tinggi dari para menteri keuangan negara-negara anggota tentang isu-isu ekonomi yang sedang memanas.
Baca juga: Negara G7 Sepakat Pajaki Perusahaan Digital 15 Persen, Ini Respon Pemerintah RI
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.