Tapi saking memesonanya, banyak huru-hara karena mereka sering diculik suku tetangga dan dijadikan istri.
Sejak saat itulah, perempuan suku ini memilih menato wajah mereka, sekaligus menutup hidung mereka sejak belia, agar kecantikan itu memudar.
Diculik untuk kemudian dijadikan istri secara terpaksa jelas amat menyakitkan. Karena itulah, mereka mengorbankan kecantikannya, demi tetap bertahan dengan terhormat di suku mereka.
Baca juga: Tradisi Tato Tubuh di Filipina, Tukang Tatonya Berusia 100 Tahun
Perempuan Suku Apatani jelas masih bisa bernafas, karena bahan Tippei memungkinkan untuk itu.
Dalam setiap hembus nafas kecil mereka yang tersumbat, ada keyakinan, ada kepercayaan bahwa yang mereka lakukan benar adanya.
Tradisi ini pun bertahan melintasi generasi.
Baca juga: Tradisi Unik Suku Miao China, Pakai Wig Berbentuk Tanduk Sapi dari Rambut Leluhur
Tapi pada 1970, Pemerintah India resmi melarang tradisi unik ini.
Sekarang, tradisi ini memang hampir punah. Larangan pemerintah, efektif memangkas kepercayaan mereka.
Tapi, beberapa perempuan berusia sepuh masih mempertahankannya, tak peduli para generasi muda perlahan sudah melupakan tradisi ini--memilih tidak menolak kecantikan yang memang sudah diberikan sebagai anugerah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.