Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pasukan Khusus Dunia: GROM (Polandia)

Kompas.com - 09/06/2021, 14:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - GROM, dalam bahasa Polandia berarti petir. Nama ini juga dipakai untuk pasukan elite Polandia, yang dikenal punya kecepatan dan mematikan--sama seperti petir.

Unit terorisme khusus ini dianggap berada di kelas yang sama dengan unit elite Inggris, SAS.

Bagaimana sejarah dan cikal bakal "pasukan petir" ini?

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Grup Alpha Rusia

Sejarah GROM

Pasukan berjuluk "The Surgeons" ini adalah satu dari lima unit pasukan operasi khusus Angkatan Bersenjata Polandia, yang secara resmi aktif pada 13 Juli 1990.

GROM, singkatan dari "Grupa Reagowania Operacyjno-Manewrowego", punya sejarah pembentukan panjang sebelum mulai aktif.

Pada 1989, banyak orang Yahudi diizinkan bermigrasi dari Uni Soviet ke Israel, melawati beberapa negara. Polandia memberi bantuan berupa "Operacja Most" atau Jembatan Operasi.

Saat itu, dua diplomat Polandia tanpa diduga ditembak di Beirut. Letnan Kolonel Slawomir Petelicki pun dikirim ke Lebanon, mengamankan pemindahan warga sipil dan pos diplomatik Polandia.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: GIS Italia

Saat kembali ke Polandia, Petelicki merumuskan ide pembentukan pasukan khusus, yang kemudian dinamakan GROM.

Petelicki yang dipilih sebagai komandan pertamanya, saat itu hanya mau merekrut pria yang profesional sebagai anggota. Rekrutan juga harus terlebih dulu jadi anggota Angkatan Bersenjata Polandia.

Selama beberapa tahun pertamanya, pasukan ini sepenuhnya rahasia dan tersembunyi dari publik, sanpai pers memberitakannya saat GROM ikut dalam operasi militer besar pertamanya di Haiti pada 1994.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Navy SEALs AS

Misi penting dan unjuk kemampuan

Era milenium membawa GROM pada misi baru di Irak pada 2002-2003.

Pada invasi ke Irak tahun 2003, GROM menjadi bagian inti dari Kelompok Tugas Operasi Khusus Angkatan Laut, yang dalamnya terdapat pasukan US Navy SEAL, Marinir Kerajaan Inggris, dan yang lainnya.

Pada 20 Maret 2003, pasukan gabungan, yang di dalamnya terdapat anggota GROM menyerang terminal minyak KAAOT. Sementata terminal lainnya, MABOT, juga berhasil direbut SEAL.

Kedua terminal tersebut disita tanpa korban. Bahan peledak yang ditemukan di terminal diamankan oleh operator GROM dan SEAL.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Kopassus Indonesia

Track record GROM yang dinilai bagus membawanya pada misi ke Baghdad, di mana pasukan penembak jitu GROM dianggap punya peran penting.

Bahkan pada September 2004, penembak jitu legendaris Navy SEAL Chris Kyle, sempat ditugaskan sementara ke Tim Tempur B GROM di Baghdad.

Menunjukkan bahwa GROM bisa menyamai kemampuan SEAL, yang merupakan salah satu pasukan elite paling tersohor di AS.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Joint Task Force (JTF) 2 Kanada

Latihan wajib anggota GROM

Kandidat yang mendaftar jadi anggota GROM, terlebih dulu harus lulus tes psikologis dan ketahanan.

Ada pula yang disebut tes kebenaran, yang dianggap sangat melelahkan mental dan fisik. Secara psikologis, tes ini diklaim bisa menyisihkan kandidat yang lemah.

Anggota GROM juga dikenal giat berlatih dengan operasi khusus terbaik unit di dunia, termasuk Delta Force dan SEAL AS, SAS Inggris, SASR Australia, JTF 2 Kanada, dan Kommando Spezialkrafte Jerman.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Baret Hijau AS

Sekitar 75 persen personel GROM juga dilatih sebagai tenaga medis atau paramedis. Karena itulah, pasukan elite ini dijuluki "The Surgeons".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com