Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Bagaimana Proses Pencarian dan Produksi Minyak Bumi?

Kompas.com - 07/06/2021, 14:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang ter simpan di bawah permukaan bumi. Minyak bumi terdiri atas senyawa kompleks.

Melansir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, unsur utama minyak bumi adalah atom hidrogen dan karbon sehingga disebut juga dengan senyawa hidrokarbon.

Baca juga: Inspirasi Energi: Berapa Lama Minyak Bumi Terbentuk?

Minyak bumi terbentuk ribuan tahun yang lalu ketika iklim bumi sangat berbeda dan terbentuk melalui proses yang alami dan memakan jutaan tahun lamanya.

Minyak bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.

Minyak bumi berasal dari jasad renik, tumbuhan, dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.

Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi natuan sedimen karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.

Baca juga: Inspirasi Energi: Mengapa Minyak Bumi Tidak Dapat Diperbarui

Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas bumi.

Proses pembentukan minyak bumi memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang.

Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.

Baca juga: Inspirasi Energi: Perbedaan Mobil Listrik, Mobil Hybrid, dan Mobil Plug-in Hybrid

Pencarian minyak bumi

Tambang minyak bumishutterstock Tambang minyak bumi

Tahapan pertama pencarian minyak bumi adalah kegiatan eksplorasi. Beberapa tahapan dalam kegiatan eksplorasi ini yakni studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran eksplorasi.

Studi geologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi sebuah wilayah seperti struktur dan susunan batu di lapisan bawah permukaan.

Setelah mendapatkan hasil lewat studi geologi, peneliti dapat mengetahui lokasi mana saja yang memerlukan studi lanjutan.

Studi lanjutan ini disebut studi geofisika dan bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke dalam tanah.

Metode yang umum digunakan untuk mengetahui sifat fisik batuan adalah survei seismik.

Baca juga: Inspirasi Energi: Penjualan Mobil Diesel di Eropa Merosot, Kendaraan Hybrid Melejit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com