Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Wayne Gacy: Si Badut Pembunuh 33 Remaja Laki-laki dari Chicago

Kompas.com - 07/06/2021, 11:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Thought Co

Ia menjalin hubungan dekat dengan para tetangganya, berwajah ramah. Ia sering juga menggunakan kostum Pogo si Badut untuk menghibur anak-anak di pesta ulang tahun dan di rumah sakit anak.

Orang-orang menyukai John Wayne Gacy pada siang hari, sebagai pemilik bisnis yang sukses dan orang yang berbuat baik di komunitas.

Namun, banyak yang tidak tahu identiasnya pada malam hari, kecuali para korbannya. Dia adalah seorang pembunuh sadis yang berkeliaran.

Baca juga: 6 Tokoh Sejarah di Balik Kisah Pembunuhan Sadis

Pengawasan 24 jam

Pada 11 Desember 1978, di Des Moines, Robert Piest yang berusia 15 tahun hilang setelah meninggalkan pekerjaannya di apotek.

Sebelumnya, Piest memberitahu ibu dan rekan kerjanya bahwa dia akan melakukan wawancara dengan kontraktor konstruksi untuk penempatan pada musim panas mendatang.

Namun, ia menghilang tidak kembali ke rumah. Orangtuanya melapor polisi.

Pemilik apotek mengatakan kepada penyidik bahwa kontraktor tersebut adalah John Gacy. Gacy dihubungi oleh polisi, dia mengaku berada di apotek pada malam bocah itu menghilang, tetapi membantah pernah berbicara dengan remaja itu.

Penyangkalan Gacy mengundang kecurigaan. Penyelidik menjalankan pemeriksaan latar belakang yang mengungkapkan catatan kriminal masa lalu Gacy.

Pada 13 Desember 1978, surat perintah untuk menggeledah rumah Gacy. Barang bukti yang dapat dikumpulkan antara lain cincin SMA angkatan 1975 berinisial JAS, borgol, narkoba, SIM, pornografi anak, lencana polisi, senjata api dan amunisi, pisau lipat, sepotong karpet bernoda, sampel rambut dari mobil Gacy, kuitansi toko, serta beberapa item pakaian bergaya remaja dalam ukuran yang tidak sesuai dengan Gacy.

Penyelidik juga turun ke ruang merangkak, di mana di situlah Gacy menguburkan korban-korbannya. Namun, polisi saat itu tidak mencurigai tempat itu. Bau busuk dari ruang itu dipikr karena masalah limbah.

Gacy dalam pengawasan 24 jam sehari, karena ia tersangka utama mereka dalam kasus menghilangnya Piest, yang tengah diselidiki.

Menyadari akan segera ditangkap, pria itu mendatangi rumah teman-temannya untuk mengucapkan selamat tinggal dan mengaku membunuh 30-an orang.

Akhirnya Gacy benar-benar ditangkap dan surat penggeledahan kedua dikeluarkan polisi, membuat ia semakin tersudut.

Tidak memiliki cara lagi untuk memainkan keadaan, ia mengaku membunuh Robert Piest dan remaja laki-laki lainnya. Bisa mencapai 45 sejak 1974.

Gacy juga menjelaskan bagaimana dia menahan korbannya dengan berpura-pura melakukan trik sulap, yang mengharuskan mereka diborgol.

Melalui catatan gigi dan radiologi, 25 dari 33 mayat yang ditemukan berhasil diidentifikasi. Dalam upaya untuk mengidentifikasi sisa korban yang tidak diketahui, tes DNA dilakukan dari 2011 hingga 2016.

Pengadilan

Gacy diadili pada 6 Februari 1980, atas pembunuhan 33 pemuda.

Pengacara pembelanya mencoba membuktikan bahwa Gacy gila, tetapi juri dari 5 wanita dan 7 pria tidak setuju. Setelah hanya 2 jam berunding, juri mengembalikan vonis bersalah dan Gacy dijatuhi hukuman mati.

John Wayne Gacy dieksekusi dengan suntikan mematikan pada 9 Mei 1994. Kata-kata terakhirnya adalah, "kiss my ass."

Baca juga: [HARI INI DALAM SEJARAH] Ides of March, Momen Pembunuhan Julius Caesar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Thought Co
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Internasional
Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Internasional
Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com