KOMPAS.com - John Wayne Gacy si "Badut Pembunuh", di siang hari ia bekerja sebagai relawan badut penghibur untuk anak-anak dalam pesta ulang tahun dan di rumah sakit.
Malam harinya, diam-diam ia menyodomi hingga membunuh 33 remaja laki-laki antara 1972 hingga 1978.
Pada 10 Mei 1994, Gacy dieksekusi dengan suntikan mematikan.
Baca juga: Kisah Perang Dunia 1: Pembunuhan Franz Ferdinand dan Alasan Penembakannya
Gacy lahir pada 17 Maret 1942, di Chicago, Illinois. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari John Stanley Gacy dan Marion Robinson.
Sejak usia 4 tahun, Gacy sudah berulangkali mengalami kekerasan secara verbal dan fisik oleh ayahnya yang pecandu alkohol.
Namun, seperti yang dilansir dari Thought Co bahwa ayahnya selalu meminta izin kepadanya, sebelum melakukan kekerasan dengan mengatakan kepadanya bahwa dia bodoh dan bertingkah seperti seorang perempuan.
Ketika Gacy berusia 7 tahun, dia di-bully berulang kali oleh seorang teman-temannya. Namun, ia tidak pernah mengadu kepada orangtuanya karena takut ayahnya akan menyalahkannya dan dia akan dihukum berat.
Saat Gacy duduk di sekolah dasar, dia didiagnosis mengidap penyakit jantung bawaan yang membatasi aktivitas fisiknya. Sehingga, ia mengalami kelebihan berat badan dan menjadi sasaran ejekan teman-teman sekelasnya.
Pada usia 11 tahun, Gacy dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan setelah tiba-tiba pingsan yang tidak dapat dipahami tim medis.
Ayahnya menyimpulkan bahwa Gacy pura-pura pingsan karena dokter tidak dapat mendiagnosis alasan pingsannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.