Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pasukan Khusus Dunia: Kopassus (Indonesia)

Kompas.com - 05/06/2021, 09:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dikenal sebagai pasukan baret merah, Kopassus, unit militer elite asal Indonesia, dianggap jadi salah satu pasukan khusus terbaik dunia.

Dengan slogan "Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga. Berani, Benar, Berhasil. Komando!", Kopassus punya track record yang tak bisa disepelekan.

Bagaimana awal mula Kopassus dan apa saja prestasinya di mata dunia?

Baca juga: Perjalanan Kopassus, Pasukan Elite TNI AD dan Tantangan di Era Modern

Cikal bakal Kopassus

Komando Pasukan Khusus, atau lebih akrab disebut Kopassus, lahir pada 16 April 1952.

Kelahiran Kopassus dipicu munculnya gerakan separatis di awal Indonesia berdiri.

Pada 1950, wilayah Maluku, Indonesia, sedang bergolak hebat. Kelompok yang menamakan diri sebagai Republik Maluku Selatan (RMS), ingin memisahkan diri dari Indonesia.

Pimpinan angkatan perang Indonesia, langsung mengarahkan pasukan untuk menumpas gerombolan itu.

Baca juga: Dirgahayu Ke-69 Kopassus, Ini Sejarah Terbentuknya Komando Pasukan Khusus

Meski operasi ini berhasil menumpas gerakan pemberontakan, tapi banyak pasukan Indonesia yang menjadi korban.

Setelah dikaji, musuh dengan kekuatan yang relatif lebih kecil sering menggagalkan serangan pasukan Indonesia yang kekuatannya lebih besar.

Letkol Slamet Riyadi yang ikut dalam pertempuran, merasa bahwa taktik dan pengalaman tempur Indonesia harus diasah lagi.

Sebuah satuan pemukul, yang bisa menghadapi lawan dengan cepat seberat apapun medannya pun jadi solusinya.

Ide pembuatan unit ini pun diteruskan Kolonel Alexander Evert Kawilarang.

Baca juga: HUT ke-69 Kopassus, Luhut: Jangan Pernah Khianati Janji Komando

Akhirnya, lewat Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial (TT), terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, yang jadi cikal bakal Kopassus.

Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochammad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan bertempur dalam Perang Dunia II.

Pasukan yang disegani dunia

Kopassus dikenal sebagai pasukan elite yang paling disegani dunia karena prestasinya.

Sejumlah negara di dunia meminta Kopassus melatih pasukan militernya. Bahkan, 80 Persen pelatih militer di negara-negara Afrika Utara merupakan perwira Kopassus.

Tentara Kerajaan Kamboja (Royal Cambodian Amry), juga sudah lama memakai pelatih militer dari Kopassus.

Baca juga: Sejarah Betadine, Bermula dari Eks Kopassus yang Berjualan Obat Merah

Anggota Kopassus memang sudah sejak lama dikenal punya kemampuan menembak ulung.

Dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific 2006, personel Kopassus bahkan bisa meraih juara penembak jitu (sniper), dengan senjata buatan PT Pindad, Indonesia.

Tenaga dalam, salah satu skill Kopassus

Anggota Kopassus terbiasa memakai teknik pernapasan dan tenaga dalam yang tak ada duanya di dunia.

Mereka mampu menembak, berkelahi, dan naik kendaraan dengan mata tertutup.

Setiap anggota juga bisa mematahkan besi di atas lampu neon, mematahkan kayu dengan uang kertas, dan kemampuan lain yang memakai tenaga dalam.

Baca juga: Pasukan Gabungan TNI Tembak Mati 2 Anggota KKB, Pangdam: Ada Kopassus, Kostrad, dan Yonif

Operasi bergengsi

Salah satu prestasi Kopassus yang paling mendunia adalah penyelamatan Pesawat Garuda yang dibajak teroris pada 31 Maret 1981 di .

Saat itu, pesawat dengan rute Pekanbaru-Jakarta memberi kabar adanya pembajakan. Wakil Panglima ABRI saat itu, Laksamana Sudomo, langsung membuat rencana penyelamatan sandera.

Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha), nama Kopassus waktu itu, ditugaskan menggelar operasi penyelamatan.

Baca juga: Panglima TNI Minta Kopassus Kembangkan Inovasi di HUT ke-69

Di bawah pimpinan Letnan Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan, pesawat berhasil diselamatkan di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand.

Bahkan, banyak yang menilai bahwa keberhasilan itu melebihi pasukan khusus Israel saat membebaskan sandera di Entebbe, Uganda.

Pasca-operasi itu, pasukan Kopasandha yang melakukan penyerbuan pesawat, lantas menjadi embrio terbentuknya unit antiteror di Kopassus saat ini, yakni SAT-81 Gultor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com