KOMPAS.com - Dikenal sebagai pasukan baret merah, Kopassus, unit militer elite asal Indonesia, dianggap jadi salah satu pasukan khusus terbaik dunia.
Dengan slogan "Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga. Berani, Benar, Berhasil. Komando!", Kopassus punya track record yang tak bisa disepelekan.
Bagaimana awal mula Kopassus dan apa saja prestasinya di mata dunia?
Baca juga: Perjalanan Kopassus, Pasukan Elite TNI AD dan Tantangan di Era Modern
Komando Pasukan Khusus, atau lebih akrab disebut Kopassus, lahir pada 16 April 1952.
Kelahiran Kopassus dipicu munculnya gerakan separatis di awal Indonesia berdiri.
Pada 1950, wilayah Maluku, Indonesia, sedang bergolak hebat. Kelompok yang menamakan diri sebagai Republik Maluku Selatan (RMS), ingin memisahkan diri dari Indonesia.
Pimpinan angkatan perang Indonesia, langsung mengarahkan pasukan untuk menumpas gerombolan itu.
Baca juga: Dirgahayu Ke-69 Kopassus, Ini Sejarah Terbentuknya Komando Pasukan Khusus
Meski operasi ini berhasil menumpas gerakan pemberontakan, tapi banyak pasukan Indonesia yang menjadi korban.
Setelah dikaji, musuh dengan kekuatan yang relatif lebih kecil sering menggagalkan serangan pasukan Indonesia yang kekuatannya lebih besar.
Letkol Slamet Riyadi yang ikut dalam pertempuran, merasa bahwa taktik dan pengalaman tempur Indonesia harus diasah lagi.
Sebuah satuan pemukul, yang bisa menghadapi lawan dengan cepat seberat apapun medannya pun jadi solusinya.
Ide pembuatan unit ini pun diteruskan Kolonel Alexander Evert Kawilarang.
Baca juga: HUT ke-69 Kopassus, Luhut: Jangan Pernah Khianati Janji Komando
Akhirnya, lewat Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial (TT), terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, yang jadi cikal bakal Kopassus.
Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochammad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan bertempur dalam Perang Dunia II.
Kopassus dikenal sebagai pasukan elite yang paling disegani dunia karena prestasinya.