KOMPAS.com - Perang Ceret atau Kettle War terjadi pada 1784 antara pasukan Republik Belanda dan Kekaisaran Romawi Suci, di mana ketegangan berhenti setelah ceret sop jadi korban.
Melansir Amusing Planet, perkara dimulai ketika Kekaisaran Romawi Suci mempermasalahkan jalur Sungai Scheldt di utara yang ditutup Belanda sejak 1585.
Jalur Sungai Scheldt mengalir dari Perancis utara ke arah selatan dengan memasuki wilayah Belanda utara, sebelum bermuara di Laut Utara.
Baca juga: Kisah Perang Dunia 1: Negara Mana Saja Blok Sekutu dan Blok Sentral?
Sebelum Belanda menguasai Sungai Scheldt, di wilayah selatan terdapat 2 kota pelabuhan berkembang, yaitu Ghent dan Anwerpen.
Penutupan itu memberikan pengaruh kekuatan ekonomi lebih besar kepada Belanda karena perdagangan bergeser ke pelabuhan Amsterdam.
Sedangkan, merugikan untuk wilayah-wilayah selatan yang dikuasai Spanyol. Kekaisaran Romawi Suci tidak senang dengan kondisi itu.
Kala itu hubungan antara Belanda dengan Spanyol memang tengah diliputi ketegangan. Lebih dari seabad wilayah Belanda dan Spanyol berperang.
Wilayah selatan Belanda dikuasai oleh Spanyol di bawah pemerintahan Dinasti Habsburg, yang juga mengendalikan Kekaisaran Romawi Suci.
Sementara, wilayah utara Belanda yang terdiri dari 7 negara bagian membentuk republik Belanda, setelah mendapat kemerdekaan dari Spanyol.
Baca juga: Kisah Perang Telinga Jenkins, Saat Inggris dan Spanyol Bertempur akibat Kuping Kapten Kapal Dipotong
Kaisar Romawi Suci Joseph II yang tidak senang dengan kerugian wilayah selatan, ingin menuntut Belanda agar penghalang jalur Sungai Scheldt dibuka. Namun, Belanda menolak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.