History menuliskan, tanggal 28 Juni mereka pergi ke ibu kota Sarajevo untuk memeriksa pasukan kekaisaran yang ditempatkan di sana.
Awalnya pasangan itu diserang oleh anggota organisasi Black Hand lain, Nedeljko Cabrinovic yang melemparkan granat ke arah mobil.
Untungnya granat itu jatuh di dekat mobil pengiring di belakang Ferdinand sehingga meledak dan melukai para pengiringnya.
Baca juga: 4 Kisah Perang Konyol dalam Sejarah Dunia
"Jadi begini cara kalian menyambut tamu. Dengan bom!" teriak Ferdinand marah setelah dia berhasil sampai ke kediaman gubernur.
Setelah istirahat sebentar, Franz Ferdinand dan istrinya bersikeras untuk mengunjungi korban Cabrinovic yang dirawat di rumah sakit lokal.
Celakanya, tidak ada yang memberi tahu sopir bahwa rencana perjalanan berubah.
Ketika kesalahan disadari, si sopir harus memutar balik, dan kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Princip yang sedang berada di kafe seberang jalan.
Segera dia menuju mobil tempat pasangan kerajaan itu berada dan menembak mereka.
Pertama dia menembak perut Sophie sebelum menembak leher Franz Ferdinand, yang masih hidup ketika melihat istrinya menangis.
"Jangan mati sayang. Teruslah hidup untuk anak kita!" Begitulah kalimat terakhir yang diucapkannya kepada Sophie.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.