Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pasukan Khusus Dunia: SSG (Pakistan)

Kompas.com - 29/05/2021, 09:08 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Special Service Group (SSG), atau dikenal juga dengan Grup Operasi Khusus, merupakan pasukan elite yang dimiliki oleh Angkatan Darat Pakistan.

SSG tidak bisa dipandang sebelah mata. Dianggap sebagai salah satu pasukan khusus paling pretensius di dunia

Bahkan, Aukai Collins, penulis AS asal Irlandia dalam bukunya My Jihad, memberi julukan pasukan khusus Pakistan ini dengan nama Black Storks atau "Bangau Hitam".

Dianggap punya keunggulan yang hampir sama dengan pasukan khusus AS (Delta Force) dan Inggris (SAS), sepak terjang SSG tak hanya di seputaran Asia saja, tapi juga sering melakukan operasi di berbagai belahan dunia.

Baca juga: Pasukan Khusus Rusia Disebut Pakai Tanda Palang Merah untuk Latihan Menyergap Brutal

Awal berdirinya SSG dan misi awal

Bermarkas di Cherat, Pakistan, SSG mulai aktif pada 23 Maret 1956. Dengan motto kebanggaan Man Janbazam , SSG punya seragam resmi berwarna merah marun dan biru langit.

Perwira pertama sekaligus perintis SSG adalah Mayjen Aboobaker Osman Mitha, yang memimpinnya selama enam tahun hingga 1961.

Pada Agustus 1965, lingkup SSG ditingkatkan, dari pasukan ukuran batalion jadi pasukan Operasi Khusus yang lebih besar

Pelatihan dan orientasi awal SSG, termasuk taktik dan pola, mengacu pada Pasukan Khusus AS yang memang bekerja sama erat dengan SSG selama Perang Dingin.

SSG punya 6 unit yang masing-masing punya spesialisasi khusus. Fokus pada perang gurun, gunung, hutan, dan bawah air.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: SAS Inggris

Misi besar SSG yang paling awal adalah saat ditugaskan mengusir serangan Afghanistan pada tahun 1965. Tapi misi ini dinilai kurang solid dan tak sesuai harapan.

SSG pun semakin menyempurnakan diri. Pada 1971, dalam misi di Perang India-Pakistan, SSG dianggap berhasil melakukan serangan luar biasa pada resimen artileri India.

Meskipun banyak korban berjatuhan dan pasukan bersenjata India berhasil dilumpuhkan, keberhasilan SSG belum terlalu memuaskan karena akhirnya, Pakistan menyerah pada India di akhir pertempuran.

Baca juga: Bentrok dengan Pasukan Khusus Nigeria, 33 Anggota Boko Haram Tewas

Peran penting SSG di Perang Afghanistan

SSG juga dianggap punya peranan besar saat perang antara Uni Soviet dengan Afghanistan tahun 1979. Saat itu, SSG menyamar sebagai warga Afghanistan yang memberi dukungan pada para Mujahidin dalam memerangi Soviet.

Ini jadi cikal bakal julukan "Bangau Hitam" yang diberikan Aukai Collins, penulis buku "My Jihad." Collins menilai, para "penyusup" dari SSG berperan besar dalam pertempuran.

Di tahun 1987, 3 ribu pasukan khusus Soviet (Spetnaz), termasuk pasukan terjun payung, berupaya maju sampai perbatasan Pakistan. Tapi, Soviet dihadang sekitar 300 pasukan SSG, yang bekerjasama dengan 500 Mujahid Pakistan.

Mereka melawan Spetnaz secara habis-habisan dan tanpa ampun. Tak tanggung-tanggung, pertempuran hidup mati selama 27 hari tak menyisakan satupun pasukan Soviet yang selamat.

Baca juga: Perkuat Kehadiran Militer di Mediterania, Rusia Kirim 3 Bomber Kelas Berat ke Suriah

SSG dan operasi kontra-terorisme

Selain pertempuran, SSG juga dikenal aktif dalam operasi kontra terorisme. Beberapa kisah legendaris tentang kehebatan SSG menumpas teroris membuat nama pasukan ini semakin mentereng.

Pembajakan pesawat Pan Am Flight pada 1986, sampai pembajakan bus sekolah di Afghanistan pada 1994 yang semuanya dimotori teroris, berhasil digagalkan SSG.

Ini juga terjadi saat teroris mengambil alih pesawat PIA Fokker pada 1998. Tanpa berlarut-larut, SSG langsung menyerbu pesawat dan menangkap pembajak tanpa ada satupun penumpang terluka.

Memasuki tahun 2007, aksi kontra terorisme terus dilancarkan, meskipun banyak anggota SSG yang tewas dalam serangan balasan. Seperti saat SSG merebut kembali Masjid Merah di Islamabad, Pakistan pada 2007. Belasan anggota SSG tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Baca juga: Harald Hardrada: Panglima Perang Tangguh dan Raja Viking Terakhir

Di tahun yang sama, mess petugas di daerah Tarbela-Ghazi diledakkan dengan bom bunuh diri sebagai aksi balasan pengepungan Masjid Merah. Menewaskan sedikitnya 20 personel SSG dan puluhan lainnya luka parah.

Meski begitu, konsistensi SSG memerangi terorisme terus berkobar. Berbagai aksi penyelamatan terus dilakukan sampai saat ini, termasuk melawan Al-Qaeda.

Seleksi dan pelatihan calon anggota SSG

SSG sebagai pasukan dengan tugas yang tidak ringan, tentu tidak main-main dalam melakukan seleksi anggota. Calon anggota SSG setidaknya harus punya lima tahun pengalaman militer. Selain itu, ada kursus khusus yang harus diikuti selama berbulan-bulan.

Fisik calon anggota harus benar-benar prima. Mereka akan diuji dengan pawai sejauh 36 mil selama berjam-jam, ditambah lari 5 mil selama 40 menit memakai perlengkapan penuh.

Ada pula pelatihan pertarungan tangan kosong dan kebugaran fisik yang sangat keras. Seleksi yang sangat ketat ini biasanya hanya meloloskan 5 persen dari calon rekrutan.

Baca juga: Kemampuan Bersembunyi Pasukan Khusus Inggris, Bisakah Kamu Temukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com