Hal itu membuat China menerima 7.000 ton opium tahunan di bawah todongan senjata, serta membuka lima pelabuhan untuk kapal Inggris dan menyerahkan Hong Kong.
Itu mungkin adalah kesepakatan perdagangan terburuk dalam sejarah kesepakatan perdagangan yang pernah ada.
Baca juga: Kisah Perang Khandaq: Parit Madinah Membuat 10.000 Tentara Sekutu Tak Berkutik
Nama "Kettle War" tidak begitu banyak menggambarkan perang seperti bagaimana umumnya, tapi semua yang terjadi itu konyol.
Selama lebih dari satu abad, Belanda utara telah menjadi republik merdeka, tetapi Belanda selatan didominasi oleh Kekaisaran Romawi Suci.
Suatu hari pada 1784, kaisar tiba-tiba memutuskan bahwa dia ingin pelabuhan di selatan dibuka untuk perdagangan melalui Sungai Scheldt, yang terputus di utara dan telah berlangsung selama 100 tahun.
Alih-alih meminta dengan baik, Kaisar Romawi Suci mengirim sekelompok kapal ke bukaan sungai, termasuk kapal andalan dengan teknologi terbaru saat itu, yaitu kapal Le Louis.
Armada yang kuat itu disambut oleh satu kapal Belanda, Dolfijn, yang melepaskan satu tembakan langsung ke Le Louis.
Serangan itu tidak melukai siapa pun, tetapi menabrak ketel sup yang menyebabkan kapal itu segera menyerah.
Kaisar sangat marah. Setelah kehilangan kapalnya yang keren, negara-negara lain di Eropa memperhatikan apa yang terjadi.
Kekaisaran Romawi Suci terpaksa meninggalkan rancangannya untuk Belanda bagian selatan.
Baca juga: Perang 6 Hari 1967 yang Mengubah Timur Tengah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.