Untuk memastikan bahwa berita tentang pandangannya terhadap pelamar baru akan diketahui secara luas, ia mengeksekusi kedua pria itu di tengah aula besar setelah pesta besar.
Tindakannya itulah yang membuatnya diberi julukan Sigrid the Haughty.
Pembunuhan Harald dan Vissavald tidak mengakhiri lamaran berikutnya untuk Sigrid.
Olaf Tryggvasson, Raja Norwegia adalah pelamar selanjutnya, entah tidak mengetahui kisah Sigrid atau sekadar sombong.
Olaf ingin menikahi Sigrid dengan mendesaknya masuk Kristen. Sigrid menolak, menyatakan bahwa dia tidak akan menerima agama yang tidak dianut oleh nenek moyangnya.
Diceritakan, saat mendengar itu Olaf mememukul Sigrid dengan sarung tangan. Sigrid menanggapi Olaf dengan tenang, dan hanya menasihatinya bahwa "ini suatu hari akan menjadi penyebab kematianmu".
Sigrid kemudian melakukan yang terbaik untuk menghancurkannya, seperti sebuah pepatah bahwa "neraka tidak memiliki amarah seperti wanita yang dicemooh".
Menyimpan dendam, Sigrid mengambil langkah menikahi Svein Forkbeard, saingan bebuyutan Olaf, sembari ia membentuk koalisi dengan raja-raja Norwegia dan Denmark.
Kemudian diceritakan bahwa Forkbeard telah memaksa saudara perempuannya, Tyri, menikah dengan ayah istri pertamanya.
Merasa kecewa pada pernikahan paksa tersebut, Tyri kabur dan menikahi Olaf sebagai gantinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.