Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Blues, Nyanyian Akar Rumput yang Memengaruhi Musik Populer

Kompas.com - 25/05/2021, 12:03 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC

Banyak mantan budak pindah dari ladang kapas di negara bagian selatan menuju kota-kota di utara seperti Chicago dan Detroit. Di sinilah city blues lahir dan menjadi sangat populer.

Selama 1940-an dan 1950-an, city blues sangat terkenal di kelab dan bar kulit hitam. Menonjolkann nama-nama legenda blues seperti Elmore James, Howlin ’Wolf, T-Bone Walker, dan BB King.

Blues, gitar, dan revolusi Rock and Roll

T-Bone Walker, salah satu gitaris blues ternama, adalah yang pertama kali memakai suara dan teknik gitar yang jadi cikal bakal musik rock.

Salah satu ciri khasnya adalah pemakaian solo gitar panjang dan menaikkan level amplifier ke tingkat distorsi. Ini membuat banyak gitaris yang juga menirunya. Tak heran era city blues melahirkan banyak solois gitar handal, termasuk B.B. King dan Buddy Guy.

Pada tahun 1960-an, kepopuleran blues tak bisa dibendug lagi. Musik ini menyebar luas ke luar Amerika Serikat, terutama Inggris dan seluruh Eropa Barat.

Gitaris blues ternama Inggris seperti Eric Clapton dan Stan Webb, malah mengadaptasi gaya city blues dengan dominasi gitar elektrik. Membuat teknik dan formula blues semakin dikenal.

Baca juga: Sejarah Musik Jazz, Salah 1 Aliran Musik Tertua di Dunia

Teknik dan formula musik blues selanjutnya makin banyak dipakai. Ini tak hanya menjadi pendorong munculnya musik rock, tapi juga banyak musik populer lain. Bahkan bisa dibilang, musik blues punya pengaruh besar pada hampir setiap gaya musik populer.

Kesederhanaan struktur 12 bar dalam blues, memberi kesempatan musisi untuk mengekspresikan ide musik secara bebas.

Ungkapan bahwa blues adalah akar musik populer terbukti benar adanya. Dari musik akar rumput, pengaruh blues menyebar tak terbendung ke seluruh dunia, sampai saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com