Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Sistem Pertahanan Baku, Ini 5 Negara Tanpa Tentara

Kompas.com - 24/05/2021, 15:33 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Salah satu pendiri organisasi Islam Palestina Hamas, Mahmoud Zahar, menyebut bahwa tidak ada negara di dunia ini yang tidak punya kementrian pertahanan.

Zahar mengatakan, demi melindungi wilayah mereka fokus kepada pembelanjaan senjata daripada meningkatkan derajat hidup masyarakat Gaza.

"Beri saya satu contoh di dunia ini yang tidak punya kementerian pertahanan untuk melindungi mereka sendiri," papar Mahmoud. "Tujuan belanja senjata adalah berlindung dari agresi Israel," tambahnya dalam sesi wawancara dengan jurnalis Sky News Mark Stone.

Baca juga: Gelar Parade Angkatan Bersenjata, Pemimpin Junta Militer Myanmar Sebut Rusia Teman Sejati

Ucapan Zahar tidak sepenuhnya benar. Banyak negara yang secara administratif tidak mempunyai aspek pertahanan, dalam artian angkatan bersenjata.

Negara-negara berikut ini memang sudah berdaulat. Tapi untuk urusan pertahanan, beberapa punya perjanjian khusus dengan negara yang pernah mendudukinya untuk urusan pertahanan. Ada pula negara yang tak memiliki tentara dengan alasan tertentu.

Samoa

Samoa adalah negara kepulauan di Samudra Pasifik yang punya wilayah terkecil di dunia. Negara yang berbatasan dengan Fiji ini secara resmi dikenal sebagai Negara Independen Samoa.

Sejak pendirian Samoa, tak ada militer yang dibentuk. Satu-satunya aspek yang diizinkan adalah kepolisian, yang mengerahkan sebuah Unit Surveilansi Maritim. Fungsinya hanya untuk keamanan dalam negeri.

Surveilansi Maritim ini pun hanya dilengkapi persenjataan kecil dan mengerahkan satu perahu patroli. Urusan pertahanan jadi tanggung jawab Selandia Baru, sesuai dengan Traktat Persahabatan tahun 1962.

Baca juga: Di Atas Kertas, Angkatan Bersenjata Iran Lebih Kuat daripada Israel

Vatikan

Negara Kota Vatikan adalah sebuah negara enklaf yang dikelilingi tembok dalam kota Roma, Italia. Punya luas area sekitar 44 hektar dan populasi sebesar 842 jiwa, Vatikan jadi negara independen terkecil di dunia yang diakui internasional.

Negara yang diperintah Uskup Roma ini punya pejabat tertinggi yang semuanya adalah klerus Katolik dari berbagai negara. Untuk keamanan dalam negeri dan perlindungan Sri Paus, dikerahkan angkatan bersenjata bernama Korps Gendarmerie.

Meski begitu, pasukan itu secara resmi berada di bawah otoritas Tahta Suci, bukan Negara Kota Vatikan. Tak ada perjanjian pertahanan apapun dengan Italia karena akan melanggar netralitas Vatikan. Tapi secara tak resmi, Angkatan Bersenjata Italia tetap melindungi Kota Vatikan.

Kepulauan Marshall

Republik Kepulauan Marshall adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik bagian barat. Kepulauan ini dinamakan Marshall sesudah dikunjungi John Marshall, Kapten Inggris pada 1788.

Republik ini didirikan lewat perjanjian Compact of Free Association dengan Amerika Serikat yang mulai berlaku sejak 1986. Karena itu, satu-satunya angkatan bersenjata yang diizinkan adalah kepolisian.

Unit Surveilansi Maritim dengan persenjataan kecil juga diterjunkan untuk keamanan dalam negeri. Tapi di bawah Asosiasi Kerja Sama Bebas, urusan pertahanan tetap jadi tanggung jawab Amerika Serikat.

Baca juga: Teroris Serang Angkatan Bersenjata Mali, 10 Tentara Tewas

Gugusan pulau di Palau.Shutterstock Gugusan pulau di Palau.

Liechtenstein

Liechtenstein adalah sebuah wilayah kerajaan seluas kurang lebih 160 kilometer persegi. Negara yang terletak di antara Austria dan Swiss ini terkenal dengan jasa perbankan. Juga mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata, terutama penjualan prangko.

Halaman:
Sumber wikipedia
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com