Organisasi yang didirikan pada 1987 ini mengartikulasikan visi negara Islam di seluruh Palestina yang bersejarah.
Hamas menolak Kesepakatan Oslo dan sebagai upaya untuk membatalkan pembicaraan damai, kelompok ini memulai serangkaian serangan bunuh diri terhadap sasaran Israel.
Baca juga: [Cerita Dunia] Sejarah Kartel Sinaloa, dari Penyelundup Jadi Organisasi Kriminal yang Kejam
Sementara itu, Israel terus membangun permukiman di wilayah pendudukan dan Palestina mengimpor senjata dan membangun pasukan keamanan. Keduanya sama-sama melanggar Kesepakatan Oslo.
Akibatnya, pembicaraan terhenti pada tahun 2000 dalam gelombang frustrasi dan saling tuduh.
Tak lama kemudian, calon perdana menteri Likud, Ariel Sharon, mengunjungi Temple Mount (Kompleks Masjid Al-Aqsa) di Yerusalem sebagai pernyataan kedaulatan Israel atas situs suci tersebut.
Kerusuhan pecah, polisi Israel menanggapi dengan kekuatan mematikan, dan kerusuhan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah pendudukan. Intifada kedua telah dimulai.
Baca juga: [Cerita Dunia] John Evans Si Kepala Terkuat di Dunia, Bisa Angkat Mobil dan 96 Orang
Intifada Kedua jauh lebih berdarah dari Intifada Pertama. Gerakan perlawanan itu berlangsung sekitar lima tahun sejak 2000.
Akibatnya, lebih dari 4.300 orang kehilangan nyawa, dan rasio kematian Palestina dan Israel sekitar 3 banding 1.
Pada Maret 2002, menyusul bom bunuh diri yang menewaskan 30 orang, tentara Israel melancarkan operasi militer untuk menduduki kembali Tepi Barat dan sebagian Gaza.
Satu tahun kemudian, Israel mulai membangun pagar penghalang di Tepi Barat untuk menyesuaikan dengan penghalang serupa yang didirikan di Gaza pada 1996.
Baca juga: [Cerita Dunia] Tahun-tahun Menjelang Kematian Putri Diana
Meski kekerasan hampir mereda pada akhir 2005, sejumlah kondisi dalam beberapa hal semakin memburuk.
Aktivitas pemukiman Israel di Tepi Barat terus berlanjut. Israel juga memberlakukan kontrol terhadap pergerakan barang dan warga Palestina.
Selain itu, Otoritas Palestina kehilangan dukungan di tengah tuduhan korupsi yang meluas.
Di sisi lain, banyak warga Palestina sekarang beralih mendukung Hamas. Hamas memenangi pemilu 2006 dan mengambil alih kekuasaan di Gaza pada 2007.
Baca juga: [Cerita Dunia] Kamagasaki, Kota Kumuh di Jepang yang Dihapus dari Peta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.