Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Negara Israel

Kompas.com - 15/05/2021, 14:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Sejarah berdirinya Israel terjadi pada 14 Mei 1948 atau sehari sebelum mandat Inggris di Palestina berakhir.

Sebelumnya pada 2 November 1917 Pemerintah Inggris menetapkan Deklarasi Balfour yang menjanjikan orang Yahudi mendapat tanah di Palestina.

Namun kekuasaan Inggris yang juga dikenal sebagai Mandat Palestina itu diwarnai kekerasan, yang berujung dibentuknya Komite Investigasi Anglo-Amerika pada 1946.

Hingga akhir Maret 1948, setidaknya 2.000 orang tewas dan 4.000 lainnya terluka akibat berbagai kerusuhan.

Baca juga: AS Begitu Membela Israel, Ini Alasannya

Komite ini kemudian menyetujui rekomendasi Amerika Serikat (AS), terkait pemindahan segera 100.000 pengungsi Yahudi di Eropa ke Palestina, dan merekomendasikan tak ada negara Arab atau Yahudi di Palestina.

Akan tetapi, implementasi rekomendasi ini ternyata tak mudah. Partai Buruh Inggris berang karena Presiden AS Harry S Truman mendukung imigrasi 100.000 pengungsi Yahudi, tetapi menolak temuan komite lainnya.

Mengutip Kompas.com pada 14 Mei 2021, kondisi inilah yang membuat Inggris mengumumkan niatnya menyerahkan Mandat Palestina ke tangan PBB.

Bendera Israel.Shutterstock Bendera Israel.
PBB lalu membentuk Komite Khusus untuk Palestina (UNSCOP) pada 15 Mei 1947. Terdiri dari 11 negara, komite ini melakukan sidang dan kunjungan ke Palestina untuk melakukan investigasi.

Pada 31 Agustus 1947, laporan UNSCOP merekomendasikan kepada Sidang Umum PBB sebuah skema pembagian wilayah Palestina dalam masa transisi, selama dua tahun dimulai pada 1 September 1947.

Pembagian itu terdiri atas negara Arab merdeka (11.000 km persegi), negara Yahudi (15.000 km persegi), sedangkan kota Yerusalem dan Betlehem akan berada di bawah kendali PBB.

Baca juga: Yasser Arafat: Tokoh Perjanjian Damai untuk Tanah Palestina atas Konflik dengan Israel

Usulan ini tidak memuaskan kelompok Yahudi maupun Arab. Bangsa Yahudi kecewa karena kehilangan Yerusalem.

Namun, kelompok Yahudi moderat menerima tawaran ini dan hanya kelompok-kelompok Yahudi radikal yang menolak.

Sementara itu, kelompok Arab khawatir pembagian ini akan mengganggu hak-hak warga mayoritas Arab di Palestina.

Kombinasi gambar yang dibuat pada tanggal 23 Oktober 2020 ini menunjukkan (Kiri ke Kanan) sebuah bendera Israel selama rapat umum di kota pesisir Tel Aviv pada tanggal 19 September 2020; dan bendera Sudan selama pertemuan di timur ibu kota Khartoum pada 3 Juni 2020.AFP/JACK GUEZ Kombinasi gambar yang dibuat pada tanggal 23 Oktober 2020 ini menunjukkan (Kiri ke Kanan) sebuah bendera Israel selama rapat umum di kota pesisir Tel Aviv pada tanggal 19 September 2020; dan bendera Sudan selama pertemuan di timur ibu kota Khartoum pada 3 Juni 2020.
Dalam pertemuan di Kairo, Mesir, pada November dan Desember 1947, Liga Arab mengeluarkan resolusi yang menyetujui solusi militer untuk mengakhiri masalah ini.

Dalam kenyataannya, sejumlah negara Arab memiliki agenda tersendiri.

Jordania ingin menguasai Tepi Barat, sementara Suriah menginginkan bagian utara Palestina, termasuk wilayah yang diperuntukkan bagi Yahudi dan Arab.

Inggris sendiri menerima usulan pembagian ini, tetapi enggan menerapkan di lapangan karena jelas-jelas solusi tidak diterima kedua pihak.

Inggris juga tidak mau memerintah Palestina bersama PBB di masa transisi.

Baca juga: Kenapa Palestina Tidak Punya Tentara?

David Ben-Gurion pendiri Israel

Israel ada sejak kapan? Jawabannya adalah 14 Mei 1948 atau sehari sebelum Mandat Inggris di Palestina berakhir.

Ketua Yishuv (Komunitas Yahudi di Palestina), David Ben-Gurion, kala itu mendeklarasikan berdirinya negara Israel di hadapan 250 orang undangan di Museum Tel Aviv.

Dalam deklarasi itu Ben-Gurion sama sekali tidak menyebutkan batas-batas negara Israel yang baru berdiri.

Bendera nasional Bahrain, Israel dan Amerika dilampirkan pada pesawat pembawa bendera Israel El Al yang akan menerbangkan delegasi Israel, ditemani oleh para ajudan AS, ke Bahrain untuk meresmikan hubungan dan memperluas kerja sama Teluk, di bandara Ben Gurion di Lod, dekat Telp. Aviv, Israel Minggu, 18 Oktober 2020. AP/Ronen Zvulun Bendera nasional Bahrain, Israel dan Amerika dilampirkan pada pesawat pembawa bendera Israel El Al yang akan menerbangkan delegasi Israel, ditemani oleh para ajudan AS, ke Bahrain untuk meresmikan hubungan dan memperluas kerja sama Teluk, di bandara Ben Gurion di Lod, dekat Telp. Aviv, Israel Minggu, 18 Oktober 2020.
Sejumlah catatan menyebut para pendiri Israel sepakat tidak menyebutkan batas negara itu, karena negara-negara Arab di sekitar Israel pasti tidak akan menyetujuinya.

David Ben-Gurion pada akhirnya menjadi perdana menteri sekaligus menteri pertahanan pertama Israel.

Masa jabatan pertama dia emban pada 1948 hingga 1953. Setelah itu, dia menjabat lagi pada 1955 hingga 1963.

Di mata orang Israel, pria kelahiran 16 Oktober 1886 itu dipuja banyak orang. Bahkan setelah dia memutuskan untuk pensiun dari pemerintahan, Ben-Gurion dihormati sebagai Bapak Pendiri Bangsa.

Demikian sejarah berdirinya Israel. Lalu apa agama mayoritas di Israel? Negara ini adalah satu-satunya di dunia yang rakyatnya mayoritas Yahudi, mencapai 70 persen lebih.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] David Ben-Gurion, Pendiri Israel yang Dipuja Rakyatnya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ervan Hardoko, Danur Lambang Pristiandaru | Editor: Ervan Hardoko, Danur Lambang Pristiandaru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com