Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Palestina Tidak Punya Tentara?

Kompas.com - 15/05/2021, 11:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

RAMALLAH, KOMPAS.com - Konflik Israel-Palestina menyisakan sebuah pertanyaan, kenapa Palestina tidak punya tentara, Angkatan Laut, atau Angkatan Udara?

Jawabannya adalah karena Palestina tidak diakui sebagai negara, tetapi mereka memiliki Pasukan Keamanan Nasional Palestina, yaitu paramiliter dari Otoritas Nasional Palestina (PNA).

Pasukan itu hampir mencakup semua bidang kecuali Paspampres, Keamanan Dalam Negeri, dan Intel.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina (1): Gerakan Zionisme sampai Mandat Palestina

Melansir situs Welcome to Palestine, sejak Kesepakatan Oslo 1993 berlaku pasukan ini beroperasi di wilayah yang dikendalikan PNA.

Pada 2003 organisasi-organisasi itu lalu bergabung menjadi Badan Keamanan Palestina yang tanggung jawabnya mencakup penegakan hukum secara umum.

Perjanjian bilateral antara PNA dan Israel membatasi ukuran, persenjataan, dan struktur pasukan.

Perjanjian tersebut memberi Israel hak meninjau calon yang direkrut dan menahan persetujuan jika mereka mau.

Pada 2007 Pasukan Keamanan Nasional Palestina berjumlah sekitar 42.000 prajurit.

Baca juga: Perjanjian Oslo: Jejak Upaya Damai Atas Konflik Israel dan Palestina yang Terus Dilanggar

Pemimpin Hamas Ismail Haniya memberikan pidato di Gaza City, Selasa (21/8/2018).AFP/ANAS BABA Pemimpin Hamas Ismail Haniya memberikan pidato di Gaza City, Selasa (21/8/2018).
Hamas yang menguasai Gaza juga memiliki sayap militer bernama Brigade Izz Ad-Din Al Qassam, yang dibentuk pada awal 1990-an sebagai gerakan perlawanan bersenjata melawan pasukan pendudukan Israel.

Namun, Hamas terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang, meski Jepang secara terbuka mengakui bahwa Hamas secara demokratis memenangkan pemilu Palestina 2006.

Sementara itu Rusia, Turki, China, dan Swiss tidak memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris.

Khusus untuk sayap militernya, Brigade Izz Ad-Din Al Al Qassam terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Izz Ad-Din Al Qassam adalah bagian integral dari Hamas dan berada di bawah ideologi mereka.

Akan tetapi brigade itu memiliki kemandirian yang cukup besar dan pemimpin sendiri.

Sayap militer itu juga menganggap diri mereka sebagai kekuatan perlawanan yang sah melawan pasukan pendudukan Israel, sehingga termasuk salah satu jawaban kenapa Palestina tidak punya tentara.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina (2): Bentrokan Awal sampai Solusi Dua Negara

Kenapa Palestina tidak diakui sebagai negara?

Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Islam Jakarta membawa bendera Palestina saat melakukan aksi di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Rabu (12/5/2021). Pemerintah Indonesia mengecam keputusan pengadilan Israel yang memerintahkan pengusiran paksa enam keluarga Palestina dari tempat tinggal mereka di kawasan Syekh Jarrah, Yerusalem Timur. Serta mengecam kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap warga sipil Palestina yang terjadi dalam sejumlah bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Islam Jakarta membawa bendera Palestina saat melakukan aksi di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Rabu (12/5/2021). Pemerintah Indonesia mengecam keputusan pengadilan Israel yang memerintahkan pengusiran paksa enam keluarga Palestina dari tempat tinggal mereka di kawasan Syekh Jarrah, Yerusalem Timur. Serta mengecam kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap warga sipil Palestina yang terjadi dalam sejumlah bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Mengutip artikel Kompas.com pada 17 Juli 2020, tidak ada alasan valid kenapa Palestina tidak diakui sebagai negara.

Melansir History, lebih dari 135 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Artinya, sekitar 82 persen populasi dunia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara, tetapi sekitar 50 negara di dunia tidak mengakuinya.

Mengutip A History of the Israeli-Palestinian Conflict (1994) karya Mark Tesser, negara-negara yang mengakui Palestina antara lain Uni Soviet, China, India, Yugoslavia, Sri Lanka, Malta, dan Zambia. Indonesia termasuk salah satu negara yang mengakui negara Palestina.

Lalu negara-negara yang tidak mengakui Palestina antara lain Israel, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan lain-lain.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina (3): Holocaust yang Berujung Pendirian Negara Israel

Sekelompok pria Palestina menyeret seorang pedemo yang terluka dalam bentrok dengan tentara Israel di Hebron, Tepi Barat, pada Jumat (14/5/2021).AFP PHOTO/HAZEM BADER Sekelompok pria Palestina menyeret seorang pedemo yang terluka dalam bentrok dengan tentara Israel di Hebron, Tepi Barat, pada Jumat (14/5/2021).
Negara yang paling tidak mau mengakui Palestina sebagai negara adalah Israel.

Melansir Vox, konflik Israel-Palestina bermula dari bangsa Yahudi yang ingin mendirikan negara Israel dan bangsa Palestina yang ingin mendirikan negara Palestina.

Keduanya ingin mendirikan negara di wilayah yang sama sehingga muncul konflik.

Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara Barat tidak mengakui Palestina sebagai negara karena lebih mendukung Israel.

Melansir Institute for Policy Studies, ada hubungan erat antara Amerika Serikat dan Israel. Hampir semua negara Barat bersama Amerika Serikat mendukung Israel untuk mendirikan negara.

Baca juga: AS Begitu Membela Israel, Ini Alasannya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Arum Sutrisni Putri | Editor: Arum Sutrisni Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com