Ia pindah dari SD ke Gestapo pada 1939 dan menjadi kepala bagian IV D4 (Kegiatan Kliring) pada 1940. Selanjutnya, menjadi kepala bagian IV B4 (Urusan Yahudi) pada Maret 1941, menurut catatan biografinya.
Pada 1940, ia mendeportasi hampir 7.000 orang Yahudi Baden dan Saarpfalz ke Perancis. Ia menjadi SS-Obersturmbannfuhrer atau Letnan Kolonel selama invasi ke Uni Soviet pada 1941.
Setelah Konferensi Wannsee pada tanggal 20 Januari 1942, Eichmann diberi tanggung jawab utama untuk mendeportasi orang-orang Yahudi ke kamp-kamp pemusnahan, di mana mereka akan dibunuh di kamar-kamar gas sebagai bagian dari "Solusi Akhir".
Ketika Jerman menginvasi Hongaria pada Maret 1944, ia mengawasi deportasi hampir 437.000 orang Yahudi Hongaria ke Auschwitz dan hampir 2 juta orang dari kamp konsentrasi lainnya, untuk dimusnahkan.
Dia menyelesaikan tugas holocaust dengan cara yang mengerikan sebelum akhir Perang Dunia II.
Ketika Jerman dikalahkan ada 1945, Eichmann ditangkap oleh pasukan AS, tapi berhasil melarikan diri setahun kemudian ke Austria.
Dia tinggal di Austria hingga tahun 1950 setelah itu dia melarikan diri ke Argentina dan berlindung di sana dengan identitas palsu.
Menurut catatan biografi tokoh dunia yang melansir History, seorang jaksa Jerman diam-diam mmeberitahu Israel bahwa Eichmann tinggil di Argentina. Agen intelijen Israel, Mossad, lalu dikerahkan ke sana.
Pada 1960, dinas intelijen Israel akhirnya menangkap Eichmann yang tinggal di bagian San Fernando di Buenos Aires dengan nama Ricardo Klement.
Ia dibawa dari Argentina ke Israel pada 20 Mei, dan diadili atas 15 tuduhan termasuk kejahatan terhadap orang-orang Yahudi dan kemanusiaan.
Dia dijatuhi hukuman mati dengan digantung, setelah dinyatakan bersalah atas dakwaan tersebut. Ia dieksekusi pada 1 Juni 1962.
Hingga akhir riwayatnya, Adolf Eichman tidak pernah menyesali tindakannya membunuh lebih dari 5 juta orang Yahudi.
Salah satu ucapannya mengutipThe Famous People, "Saya akan melompat ke kuburan sambil tertawa karena perasaan bahwa saya memiliki 5 juta manusia dalam hati saya, itu adalah sumber kepuasan yang luar biasa."
Baca juga: Terungkap, Nazi Bantai Orang Yahudi Belanda di Kamar Gas Rahasia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.