Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang Khandaq: Parit Madinah Membuat 10.000 Tentara Sekutu Tak Berkutik

Kompas.com - 11/05/2021, 16:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MADINAH, KOMPAS.com - Selain Perang Badar dan Perang Uhud, perang besar lainnya yang dijalani pasukan Muslim adalah Perang Khandaq.

Berlangsung pada 5 Hijriah atau 627 Masehi, Perang Khandaq melibatkan kaum Muslim di Madinah dengan pasukan sekutu kaum Quraisy dan Yahudi.

Mengutip Kompas.com pada 24 November 2020, nama Perang Khandaq secara harfiah berasal dari istilah khandaq yang berarti parit.

Baca juga: Kisah Perang Badar: 314 Prajurit Muslim Menang Lawan 1.000 Orang Quraisy

Saat itu kaum Muslim Madinah menggali parit di utara kota untuk menahan serangan sekutu.

Pasukan sekutu terdiri dari Bani Quraidzah, Bani Nadhir, kaum Ghathafan, dan kaum Quraisy.

Kisah Perang Khandaq bermula dari popularitas Islam di Madinah yang mengancam eksistensi ajaran Yahudi dan agama kaum Quraisy di Jazirah Arab.

Sementara itu kaum Ghathafan ingin kembali memonopoli perdagangan di Madinah, dan sekutu berhasrat membalas kekalahan di perang-perang sebelumnya.

Baca juga: Kisah Perang Uhud: Kaum Quraisy Balas Kekalahan dari Pasukan Muslim di Perang Badar

Jalannya Perang Khandaq

Sebanyak 3.000 prajurit Muslim melawan gabungan pasukan sekutu yang jumlahnya 10.000 orang.

Nabi Muhammad SAW masih memimpin pasukan Muslim Madinah, sedangkan pasukan sekutu dipimpin Abu Sufyan.

Dalam buku Manajemen Strategi Peperangan Rasulullah SAW (2007) karya Yuana Ryan, disebutkan bahwa pasukan Muslim melakukan musyawarah sebelum Perang Khandaq untuk menentukan strategi.

Akhirnya disepakati mereka menggali parit sesuai yang diusulkan Salman Al Farisi untuk menghadapi kekuatan besar musuh.

Selama enam hari Nabi Muhammad dan warga kota Madinah menggali parit di utara kota, sedangkan anak-anak, wanita, dan orang tua diamankan dalam benteng selama perang berlangsung.

Baca juga: Kisah Perang: Sejarah Penaklukan Konstantinopel oleh Turki Ottoman

Strategi yang dijalankan pasukan Muslim itu terbukti efektif. Pada 31 Maret 627 M pasukan sekutu pimpinan Abu Sufyan tiba di Madinah dan langsung terkejut ketika melihat parit yang mengelilingi kota tersebut.

Pasukan Abu Sufyan yang mengandalkan kavaleri (prajurit berkuda) tidak bisa berbuat banyak menghadapi parit buatan pasukan muslim.

Meski sekutu mengepung Madinah selama 27 hari, mereka tidak bisa menembus parit Madinah.

Hanya beberapa orang saja yang mampu menembusnya, seperti Amr bin Wadd yang kekuatannya konon setara 100 orang.

Amr bin Wadd lalu berduel sengit dengan Ali bin Abi Thalib setelah menembus parit, tetapi akhirnya dia kalah.

Kekalahan Amr bin Wadd juga menandai takluknya pasukan sekutu di Perang Khandaq, memaksa mereka pulang ke Mekkah dengan tangan hampa.

Baca juga: Kisah Perang Salib: Sejarah Perebutan Yerusalem Selama 200 Tahun

Sumber: Kompas.com  (Penulis: Gama Prabowo | Editor: Serafica Gischa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com