Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Teknik Melukis

Kompas.com - 11/05/2021, 12:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Lukisan adalah contoh karya seni rupa dua dimensi, sehingga hanya memiliki dua sisi dan ukuran panjang serta lebar.

Rantinah dalam buku Teknik Menggambar Benda dan Melukis (2019) menyebutkan, ada empat pedoman dasar dalam teknik melukis.

Pedoman dasar itu adalah keseimbangan, proporsi, irama atau ritme, dan komposisi dalam seni rupa.

Baca juga: Rembrandt, Pelukis Zaman Keemasan Belanda

Kemudian disebutkan pula ada lima teknik melukis, seperti dilansir dari artikel Kompas.com pada 6 Maret 2021. Berikut penjelasannya.

1. Teknik Aquarel

Lukisan cat air Balmoral Castle karya Pangeran Charles.Insider Lukisan cat air Balmoral Castle karya Pangeran Charles.
Aquarel adalah teknik melukis menggunakan media cat air dengan sapuan warna tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan transparan.

Teknik aquarel membuat lukisan lebih cerah atau terang, dan dari segi penggunaan bahannya tidak terlalu sulit.

Encyclopaedia Britannica menerangkan, teknik melukis aquarel atau aquarelle sudah ada sejak era Mesir kuno, tetapi baru populer di Eropa pada abad 18 dan 19.

Teknik aquarel biasanya dipakai pelukis pemandangan di Perancis dan Inggris.

Baca juga: Rembrandt, Pelukis Beraliran Baroque Menggunakan Teknik Impasto

2. Teknik plakat

Salah satu contoh karya seni lukis dengan teknik plakatsteemit.com Salah satu contoh karya seni lukis dengan teknik plakat
Teknik melukis ini hampir mirip dengan aquarel, bedanya pada hasil lukisan yang cenderung lebih tebal.

Teknik plakat biasanya menggunakan cat air atau cat poster dengan sapuan warna tebal. Hasil lukisannya lebih terlihat pekat atau penuh.

3. Teknik spray

Teknik melukis spray dilakukan dengan menyemprotkan cat air pada media yang digunakan.

Teknik spray perlu dilakukan dengan hati-hati dan berfokus pada obyeknya. Hasil lukisan ini terlihat lebih halus dan hidup.

Chicagomag.com mengatakan, teknik ini mulai dipakai di rel kereta api Pasifik selatan pada 1880-an.

4. Teknik pointilis

Lukisan Georges Seurat berjudul A Sunday on La Grande Jatte yang dibuat pada 1884 dengan teknik pointilisme.The Art Institute of Chicago Lukisan Georges Seurat berjudul A Sunday on La Grande Jatte yang dibuat pada 1884 dengan teknik pointilisme.
Teknik melukis ini dilakukan dengan menghubungkan titik-titik, sehingga membentuk pola atau obyek yang diinginkan.

Penerapan teknik pointilis membutuhkan kesabaran. Biasanya pelukis sering menggunakan gradasi warna untuk mempercantik lukisannya.

Britannica menerangkan, teknik pointilis memiliki nama lain divisionisme dan krono-luminarisme.

Penemu teknik ini adalah Georges Seurat dan muridnya, Paul Signac, yang sama-sama menganut aliran neo-impresionisme, yang berkembang sejak akhir 1880-an hingga awal abad ke-20.

Baca juga: Melukis dengan Pisau Palet

5. Teknik tempera

Lukisan Guido da Siena berjudul Madonna di Church of San Regolo, Siena, (1285?1295)yang dibuat dengan teknik tempera dan emas di atas panel.Web Gallery of Art Lukisan Guido da Siena berjudul Madonna di Church of San Regolo, Siena, (1285?1295)yang dibuat dengan teknik tempera dan emas di atas panel.
Teknik melukis yang satu ini biasanya diaplikasikan pada dinding interior atau eksterior bangunan.

Teknik tempera dilakukan dengan melukis pada dinding yang cat dasarnya masih basah, sehingga hasilnya terlihat menyatu dengan dinding.

Menurut Britannica, kata tempera dalam teknik melukis ini berasal dari kata kerja temper yang berarti "membawa konsistensi yang diinginkan".

Baca juga: Jenis Permukaan Kertas untuk Melukis

Sumber: Kompas.com (Penulis: Vanya Karunia Mulia Putri | Editor: Nibras Nada Nailufar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com