Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert H Goddard: Pencipta Roket Pertama AS, Diremehkan Hampir Sepanjang Hidupnya

Kompas.com - 09/05/2021, 15:35 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Thought Co

Akhirnya, ia beralih ke bahan bakar cair, yang membutuhkan desain ulang roket yang ia gunakan. Sehingga, ia harus merekayasa tangki bahan bakar, turbin, dan ruang pembakaran yang tidak dirancang untuk pekerjaan semacam ini.

Pada 16 Maret 1926, roket pertama Goddard meluncur dari bukit dekat Worcester, Massachusetts, dengan ketinggian lebih dari 12 meter selama 2,5 detik.

Roket bertenaga bensin itu membuat perkembangan lebih lanjut dalam penerbangan roket. Goddard mulai mengerjakan desain yang lebih baru dan lebih kuat menggunakan roket yang lebih besar.

Dia lalu berusaha memecahkan masalah dalam mengendalikan sudut dan posisi penerbangan roket, dan juga harus merekayasa nosel roket yang akan membantu menciptakan daya dorong yang lebih besar untuk kendaraan.

Goddard juga mengerjakan sistem giroskop untuk mengontrol stabilitas roket dan merancang kompartemen muatan untuk membawa instrumen ilmiah.

Kemudian, dia menciptakan sistem pembaruan parasut untuk mengembalikan roket dan muatan dengan aman ke permukaan tanah.

Dia lalu mematenkan roket multi-tahap yang umum digunakan saat ini. Makalahnya pada 1919, ditambah penyelidikan lainnya dalam desain roket, dianggap klasik di lapangan.

Baca juga: Roket China Jatuh di Samudra Hindia, NASA: Beijing Gagal Terapkan Standar

Kritikan terhadap Goddard

Meskipun karya inovatifnya menarik minat ilmiah, eksperimen roket pertamanya tersebut dikritik oleh pers karena dianggap terlalu khayalan.

Namun, banyak dari liputan pers saat itu mengandung ketidakakuratan ilmiah.

Contoh paling terkenal muncul pada 20 Januari 1920, di The New York Times. Artikel tersebut menolok-olok prediksi Goddard, yang menyebutkan bahwa roket suatu hari nanti mungkin dapat mengelilingi Bulan dan mengangkut manusia serta instrumen ke dunia lain.

The New York Times mencabut pernyataan olokan dalam artikel itu 49 tahun kemudian, dengan memberikan klarifikasi yang diterbitkan pada 16 Juli 1969, sehari setelah 3 astronot mendarat di Bulan.

"Penyelidikan dan eksperimen lebih lanjut telah mengkonfirmasi temuan Isaac Newton di abad ke-17 dan sekarang secara pasti ditetapkan bahwa roket dapat berfungsi dalam ruang hampa serta dalam atmosfer. The Times menyesali kesalahannya," demikian klarifikasinya.

Akhir kariernya

Goddard melanjutkan karya roketnya sepanjang 1920-an dan 1930-an. Ia masih berjuang untuk mendapatkan pengakuan terhadap potensi karyanya oleh pemerintah AS.

Akhirnya, dia memindahkan operasinya ke Roswell, New Mexico, dan dengan dukungan finansial dari keluarga Guggenheim, dia dapat melakukan lebih banyak penelitian roket.

Pada 1942, Goddard dan timnya pindah ke Annapolis, Maryland, untuk mengerjakan teknologi jet-assisted take-off (JATO).

Halaman:
Sumber Thought Co
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com