AMSTERDAM, KOMPAS.com - Rembrandt adalah pelukis beraliran Barok atau Baroque.
Mengutip penjelasan Encyclopaedia Britannica, seni dan arsitektur Barok adalah karya visual serta desain dan konstruksi bangunan yang dihasilkan dalam sejarah seni Barat, kira-kira bertepatan dengan abad ke-17.
Beberapa kualitas yang paling sering dikaitkan dengan Barok adalah kemegahan, kekayaan sensual, drama, vitalitas, gerakan, ketegangan, kegembiraan emosional, dan kecenderungan mengaburkan perbedaan antara berbagai seni.
Baca juga: Rembrandt, Pelukis Zaman Keemasan Belanda
Kemudian menurut Science Daily, Rembrandt adalah seniman yang menggunakan teknik dari impasto untuk merevolusi lukisan dengan efek 3D.
Impasto adalah cat kental yang diletakkan di atas kanvas sedemikian rupa, sehingga berdiri dari permukaan.
Relief impasto meningkatkan persepsi cat dengan tekstur pemantul cahaya.
Ilmuwan menyebut Rembrandt mencapai efek impasto dengan menggunakan bahan yang secara tradisional tersedia di pasar lukis Belanda abad ke-17, yaitu pigmen timbal putih (campuran hidrokerus situs Pb3 (CO3) 2 (OH) 2 dan cerussite PbCO3 ), dan media organik (terutama minyak biji rami).
Akan tetapi resep tepatnya, bagaimana pun, belum diketahui sampai sekarang.
"Kami tidak menyangka akan menemukan fase ini sama sekali, karena sangat tidak biasa dalam lukisan Old Masters," jelas Victor Gonzalez, penulis utama studi dan ilmuwan di Rijksmuseum dan Delft University of Technology.
"Terlebih lagi, penelitian kami menunjukkan bahwa keberadaannya tidak disengaja atau karena kontaminasi, tetapi merupakan hasil dari sintesis yang disengaja," tambahnya.
Baca juga: 5 Teknik Melukis
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.