Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rembrandt, Pelukis Beraliran Baroque Menggunakan Teknik Impasto

Kompas.com - 09/05/2021, 14:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Rembrandt adalah pelukis beraliran Barok atau Baroque.

Mengutip penjelasan Encyclopaedia Britannica, seni dan arsitektur Barok adalah karya visual serta desain dan konstruksi bangunan yang dihasilkan dalam sejarah seni Barat, kira-kira bertepatan dengan abad ke-17.

Beberapa kualitas yang paling sering dikaitkan dengan Barok adalah kemegahan, kekayaan sensual, drama, vitalitas, gerakan, ketegangan, kegembiraan emosional, dan kecenderungan mengaburkan perbedaan antara berbagai seni.

Baca juga: Rembrandt, Pelukis Zaman Keemasan Belanda

Kemudian menurut Science Daily, Rembrandt adalah seniman yang menggunakan teknik dari impasto untuk merevolusi lukisan dengan efek 3D.

Impasto adalah cat kental yang diletakkan di atas kanvas sedemikian rupa, sehingga berdiri dari permukaan.

Relief impasto meningkatkan persepsi cat dengan tekstur pemantul cahaya.

Ilmuwan menyebut Rembrandt mencapai efek impasto dengan menggunakan bahan yang secara tradisional tersedia di pasar lukis Belanda abad ke-17, yaitu pigmen timbal putih (campuran hidrokerus situs Pb3 (CO3) 2 (OH) 2 dan cerussite PbCO3 ), dan media organik (terutama minyak biji rami).

Akan tetapi resep tepatnya, bagaimana pun, belum diketahui sampai sekarang.

"Kami tidak menyangka akan menemukan fase ini sama sekali, karena sangat tidak biasa dalam lukisan Old Masters," jelas Victor Gonzalez, penulis utama studi dan ilmuwan di Rijksmuseum dan Delft University of Technology.

"Terlebih lagi, penelitian kami menunjukkan bahwa keberadaannya tidak disengaja atau karena kontaminasi, tetapi merupakan hasil dari sintesis yang disengaja," tambahnya.

Baca juga: 5 Teknik Melukis

Analisis data menunjukkan bahwa Rembrandt adalah pelukis beraliran Barok yang sengaja memodifikasi bahan lukisnya.

"Kehadiran plumbonacrite menunjukkan media alkali. Berdasarkan teks sejarah, kami yakin bahwa Rembrandt menambahkan timbal oksida (litarge) ke dalam minyak untuk tujuan ini, mengubah campuran menjadi cat seperti pasta," jelas Marine Cotte ilmuwan di ESRF (European Synchrotron Radiation Facility).

Sekilas tentang biografi Rembrandt

Presiden AS Barack Obama memberikan jumpa pers terkait krisis Ukraina di depan lukisan Night Watch karya Rembrandt, di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda, Senin (24/3/2014).JERRY LAMPEN / POOL / AFP Presiden AS Barack Obama memberikan jumpa pers terkait krisis Ukraina di depan lukisan Night Watch karya Rembrandt, di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda, Senin (24/3/2014).
Rembrandt van Rijn sering dianggap sebagai seniman terhebat di Zaman Keemasan Belanda.

Pelukis kelahiran 15 Juli 1606 ini bekerja pertama kali di Leiden dari 1632, lalu ke Amsterdam untuk belajar sebentar dengan pelukis bersejarah Pieter Lastman.

Menurut metmuseum.org, aspek penting dari perkembangan Rembrandt adalah studinya yang intens tentang orang, obyek, dan kehidupan sekitarnya seperti yang terlihat jelas dalam lukisan Santo Paulis di Penjara tahun 1627.

Di Amsterdam, Rembrandt menjadi pelukis potret terkemuka yang menarik perhatian dengan komposisi dramatis seperti The Anatomy Lesson of Dr Tulp (1632; Mauritshuis, Den Haag).

Rembrandt menjadi sangat sukses pada 1630-an, ketika dia memiliki beberapa murid dan asisten lalu memulai koleksi seninya sendiri.

Rembrandt menginspirasi banyak pelukis Belanda dan Jerman abad ke-17, serta seniman abad ke-18 di seluruh Eropa (misalnya Fragonard dan Tiepolo) serta berbagai realis abad ke-19.

Rembrandt meninggal pada 4 Oktober 1669 dalam usia 63 tahun di Amsterdam.

Baca juga: Salinan Lukisan Salvator Mundi Dicuri dan Ditemukan di Lemari Kamar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com