Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Mary Beatrice Davidson Kenner, Penemu Cikal Bakal Pembalut Wanita Modern

Kompas.com - 05/05/2021, 23:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Keluarganya adalah keluarga penemu. Penemuan paling terkenal dari kakek pihak ibu, Robert Phromeberger adalah sinyal cahaya tiga warna untuk kereta api dan tandu dengan roda untuk ambulans.

Pada 1914, ayahnya mematenkan mesin press pakaian yang muat di dalam koper. Pada 1980, saudara perempuannya menemukan "Family Treedition", sebuah permainan papan keluarga.

Pada 1931, Kenner lulus dari Dunbar High School dan mulai kuliah di Howard University, tetapi keluar setelah 1,5 tahun karena alasan keuangan.

Dia kemudian mengambil beberapa pekerjaan sambilan, dan pada 1941, dia menjadi karyawan federal.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Mary Phelps Jacob, Penemu Bra Pertama Pengganti Korset

Pada 1950, ia menjadi penjual bunga profesional dan menjalankan toko bunganya hingga 1970-an sambil menciptakan barang-barang di waktu luangnya.

Mary Davison Kenner menikah dengan James "Jabbo" Kenner pada 1951. Suaminya meninggal pada 1983.

Mary Beatrice Davidson Kenner meninggal pada 13 Januari 2006 di Washington DC pada usia 93 tahun.

Kenner tidak menerima penghargaan atau pengakuan formal apa pun atas penemuannya. Namun, penemuan dan kontribusinya membantu membuka jalan bagi inovasi selanjutnya.

Sementara, Kenner masih memegang rekor untuk 5 jumlah paten terbesar yang diberikan seorang wanita kulit hitam di Amerika.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Hak Pilih Pertama bagi Wanita dalam Pemilihan Umum, Kapan dan di Manakah Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com