Korban ketiga, Kayley Desmond berusia 1 tahun yang dirawat pada 3 Maret 1991 dengan indikasi infeksi paru, yang awalnya terlihat pulih dengan baik.
Lima hari kemudian di bawah perawatan Allitt, Kayley mengalami serangan jantung di ranjang yang sama saat Liam Taylor meregang nyawa pada 2 minggu sebelumnya.
Kali ini, tim CPR berhasil menyelamatkannya dan dia dipindahkan ke rumah sakit lain di Nottingham oleh orangtuanya.
Di sana, dokter yang merawatnya menemukan lubang tusukan aneh di bawah ketiaknya saat pemeriksaan menyeluruh. Namun, pihak medis di sana menganggapnya sesuatu yang tidak disengaja. Tidak ada penyelidikan yang dilakukan.
Paul Crampton yang berusia 5 bulan menjadi korban Allitt keempat.
Ia dirawat di bangsal anak rumah sakit Grantham & Kesteven pada 20 Maret 1991, sebagai akibat dari infeksi bronkial yang tidak serius.
Tepat sebelum dia keluar, Allitt, yang lagi-lagi merawat pasien sendirian, meminta bantuan karena Paul tampaknya menderita syok insulin, hampir koma pada tiga kesempatan terpisah.
Setiap kali para dokter menyelamatkannya kembali, mereka tidak dapat menjelaskan fluktuasi kadar insulinnya.
Ketika dia dibawa dengan ambulans ke rumah sakit lain di Nottingham, Allitt ikut dengannya dan Paulus kembali ditemukan memiliki terlalu banyak insulin.
Beruntung ia bisa kembali selamat dari pelayanan Allitt si "Malaikat Maut" itu.
Keesokan harinya, Bradley Gibson yang berusia 5 tahun, seorang penderita pneumonia, mengalami serangan jantung yang tidak terduga, tetapi diselamatkan oleh tim CPR.
Tes darah selanjutnya menunjukkan bahwa insulinnya tinggi, yang tidak masuk akal bagi dokter yang merawat.
Kehadiran Allit mengakibatkan serangan jantung lagi malam itu, dan dia akhirnya dipindahkan ke Nottingham, di mana dia pulih.
Meski banyak kejadian-kejadian janggal saat Allitt yang merawat, tapi belum ada yang curiga. Sehingga, ia berlenggang melanjutkan aksi kekerasan.
Pada 22 Maret 1991, korban berusia 2 tahun Yik Hung Chan membiru dan tampak kondisinya sangat tidak baik ketika Allitt membunyikan alarm bantuan. Kondisinya membaik ketika diberi bantuan oksigen.
Serangan lain mengakibatkan dia dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar di Nottingham, di mana dia pulih. Gejalanya dikaitkan dengan tengkorak yang retak, akibat jatuh.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Abbas Ibnu Firnas, Orang Pertama Pencipta Mesin Penerbangan dari Abad ke-8
Allitt mengalihkan sasarannya kepada si kembar Katie dan Becky Phillips yang baru berusia 2 bulan, yang lahir prematur.
Serangan gastro-enteritis membawa Becky ke bangsal pada 1 April 1991 dan Allitt mengambil alih perawatannya.
Dua hari kemudian, Allit membunyikan alarm, mengklaim bahwa Becky terkena hipoglikemik dan dingin saat disentuh, tetapi tidak ada penyakit yang ditemukan oleh dokter.
Bayi Becky dikirim pulang bersama ibunya. Namun sepanjang malam, ia mengalami kejang-kejang dan menangis kencang.
Ketika dipanggil seorang dokter, ia didiagnosis menderita kolik. Namun kemudian bayi Becky meninggal pada malam hari itu.
Meskipun sudah dilakukan otopsi, ahli patologi tidak dapat menemukan penyebab kematian yang jelas.
Kembaran Becky yang masih hidup, Katie, dirawat di Grantham dengan tindakan pencegahan, tapi sayangnya, Allitt kembali hadir.
Tidak lama kemudian, Allitt membunyikan alarm darurat untuk Katie yang hampir tewas. Tim CPR berhasil menyelamatkannya.
Dua hari kemudian, ia mengalami serangan serupa, yang mengakibatkan paru-parunya kolaps. Ia berhasil diselamtkan lagi dan langsung dipindahkan ke Nottingham, di mana ditemukan ada 5 tulang rusuknya patah dan kerusakan otak serius akibat kekurangan oksigen.
Namun ironi, ibu Ketie menganggap Allitt penyelamat bayinya. Sehingga, ua meminta Allitt untuk menjadi ibu baptis Katie dan ia menerima dengan sukarela.
Empat korban lainnya menyusul, tetapi tingginya insiden serangan yang tidak dapat dijelaskan pada pasien sehat, dan kehadiran Allitt selama kondisi kritis setiap anak, akhirnya membuat pihak rumah sakit curiga.
Aksi kekerasan Allit diakhiri dengan kematian Claire Peck yang berusia 15 bulan. Ia dirawat di bangsal "Malaikat Maut" bekerja pada 22 April 1991, karena penyakit asma yang membutuhkan selang pernapasan.
Selama dalam perawatan Allit hanya beberapa menit, bayi tersebut mengalami serangan jantung.
Tim CPR berhasil menyelamatkannya tetapi, ketika sendirian bersama Allit, bayi Claire mengalami serangan kedua, yang membuatnya tidak dapat dihidupkan kembali.