Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Cerita Dunia] Freddie dan Truus, Pasukan Remaja Pembunuh Nazi Era Perang Dunia II

Kompas.com - 03/05/2021, 10:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber History

Hannie dan Oversteegen bersaudara

Hannie adalah mantan mahasiswa yang putus sekolah karena dia menolak untuk menandatangani janji setia kepada Jerman.

Bersama-sama, ketiga wanita muda itu menjadi pasukan remaja yang berkomplot untuk menyabotase dan membunuh para prajurit Nazi dan musuh lainnya.

Bagi kakak beradik itu Hannie adalah sahabat yang mereka miliki di tengah perang. Namun, Nazi berhasil menangkap dan membunuhnya pada 1945, 3 pekan sebelum perang berakhir di Eropa.

Sejarah bercerita, "Aku lebih baik ditembak," adalah kata-kata terakhir Hannie setelah disiksa oleh algojo.

Setelah perang usai, para wanita itu memiliki luka batin yang membekas tentang pembunuhan dan kehilangan teman terbaik mereka.

Kakak beradik itu berusaha mengatasi trauma perangnya. Truus mengalihkannya dengan menjadi seorang pematung dan menuliskan ceritanya ke publik.

Sementara Freddie yang menemukan belahan hatinya, akhirnya menikah dan memiliki anak.

Baca juga: [Cerita Dunia] John Evans Si Kepala Terkuat di Dunia, Bisa Angkat Mobil dan 96 Orang

Namun, pengalaman perang masih membuat mereka susah tidur. Dalam sebuah wawancara, Freddie ingat saat melihat seseorang yang dia tembak jatuh ke tanah, ada sisi kemanusiaannya saat itu ingin menolongnya.

"Kami tidak merasa itu cocok untuk kami," kata Truss kepada Jonker tentang pembunuhan mereka.

"Itu tidak pernah cocok untuk siapa pun, kecuali mereka adalah penjahat sungguhan," tandasnya.

Riwayat keduanya sama-sama berakhir di usia 92 tahun. Truus pada 2016 dan Freddie menyusulnya 2 tahun kemudian pada 2018, sehari sebelum dia berusia 93 tahun.

Selama sebagian besar umur panjang mereka, Belanda tidak mengakui prestasi para wanita ini.

Baru pada 2014, mereka akhirnya menerima pengakuan nasionnal atas pengabdiannyaa terhadap negara dengan menerima Mobilisatie-Oorlogskruis atau "War Mobilization Cross", medali Belanda yang diberikan untuk layanan selama Perang Dunia II.

Baca juga: [Cerita Dunia] Tahun-tahun Menjelang Kematian Putri Diana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com