Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Filsuf Muslim Ternama dari Zaman Keemasan Islam

Kompas.com - 02/05/2021, 14:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Zaman keemasan Islam sekitar abad ke-8 hingga abad ke-13 banyak melahirkan filsuf Muslim terpenting dalam sejarah manusia.

Mereka telah melengkapi pemikiran filsuf tersohor dari Barat, seperti Aristoteles dan Plato. Peran mereka sama-sama penting, tetapi filsuf Muslim sering kali jarang dikenal umum.

Berikut 5 filsuf Muslim ternama dari zaman keemasan Islam, yang bersumber dari Huffpost yang ditulis oleh Muqtedar Khan, profesor Islam dan Urusan Global dari Universitas Delaware, berdasarkan periode kehidupan mereka:

Baca juga: [KISAH INSPIRASI ISLAM] Nabi Muhammad Penyayang Hewan Termasuk Anjing

1. Al-Farabi (872-951 Masehi)

Abu Nasr Muhammad Al-Farabi, juga dikenal dalam bahasa Arab sebagai Al-Muallim Al-Thani. Ia adalah salah satu filsuf Muslim terbesar di dunia.

Al-Farabi sangat berkontribusi besar hingga tidak dapat diukur, dalam pemikiran Aristotelianisme dan Platonik, sehingga disebut bahwa zaman modern berhutang banyak kepada polymath dari Asia Tengah ini.

Ia tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan filsafat Yunani.

Dia berkontribusi dalam filsafat, matematika, musik, metafisika, serta politik.

Salah satu buku terpentingnya tentang filsafat politik adalah "?r? ahl al-mad?na al-f??ila" atau "Pandangan Orang-orang di Kota yang Mulia".

Dalam Virtuous City karyanya, Al-Farabi berusaha membangun kota berdasarkan keadilan, seperti Republik Plato, yang mencari kebahagiaan tertinggi bagi warganya dan dipandu oleh pandangan tercerahkan dari para filsufnya.

Al-Farabi disebut Muqtedar Khan sebagai Muslim pertama yang secara eksplisit mempertimbangkan manfaat demokrasi.

Bagi seseorang yang berpendapat bahwa Islam dan Demokrasi itu cocok, sangat menyenangkan membaca pandangannya tentang demokrasi, yang sangat positif.

Pandangan Al-Farabi mengemukakan bahwa masyarakat demokrasi berpotensi menjadi masyarakat yang berbudi luhur, karena orang-orang baik memiliki kebebasan untuk mengejar kebajikan.

Pemikiran Al-Farabi mencerahkan tentang pemerintahan yang adil dalam demokrasi dan mendorong manusia untuk berpikir independen.

Baca juga: [Sejarah Islam] Al Quran, dari Wahyu sampai Kitab Suci

2. Al-Ghazzali (1058-1111 Masehi)

Abu Hamid al-Ghazzali adalah salah satu ulama terpenting dalam pemikiran Islam.

Dia adalah seorang filsuf, seorang sarjana hukum, dan seorang teolog, lalu menjelang akhir hidupnya, ia menjadi seorang pemikir mistik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com