Pada 23 tahun kemudian, pada 875, Abbas membuat mesin penerbangannya sendiri dari kerangka bambu, yang dilapisi kain sutra, yang dijahit dengan bulu elang asli.
Mesin penerbangan itu digantung dan mengontrol pergerakan sayap.
Ia membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan studinya tentang avionik dan memuaskan dirinya atas keandalan mesinnya.
Akhirnya pada usia 70 tahun, dia memutuskan untuk melompat dari tebing di perbukitan Arus Jabal Al, untuk mendemonstrasikan penemuannya.
Dia mengundang hadirin untuk menyaksikan demonstrasi penemuannya tersebut dan memberitahu mereka bahwa jika penemuannya berhasil, dia akan langsung memberitahu mereka tentang hal itu.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Ibnu Sina, Filsuf Muslim Perintis Ilmu Kedokteran Dunia
Dia menyelesaikan penerbangan hampir 10 menit dengan mengepakkan sayapnya ke atas dan ke bawah.
Sayangnya, dia tidak berhasil mendarat dan menghantam tanah dengan kekuatan yang menyebabkan cedera serius di punggungnya.
Setelah penerbangan pertama itu ia melanjutkan studinya soal bidang avionik. Namun, dia tidak mencoba terbang lagi.
Dia mempelajari kekurangan dari pendaratannya dan sampai pada kesimpulan bahwa ia membutuhkan ekor untuk berperan sebagai kemudi untuk mengendalikan penerbangan.
Dia menulis sebuah buku di mana dia menekankan pentingnya memiliki ekor untuk menstabilkan penerbangan.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Ratu Amina, Pendekar Wanita dari Benua Hitam
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.