Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan secara Live Streaming di Tengah Covid-19, Pedagang China Dulang Sukses

Kompas.com - 28/04/2021, 19:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Banyak peternak dan petani China alami kesulitan jual produk akibat pandemi Covid-19. Agar tetap mendapat untung, mereka beralih ke cara berdagang yang baru.

Wu Xian Sheng dulunya hidup miskin. Tapi, sekarang putra petani itu mengemudikan mobil Tesla terbaru. Produk yang dijualnya adalah telur bebek.

Kunci kesuksesannya, ia terus-menerus berhubungan dengan kliennya lewat layanan "live streaming".

Baca juga: Krisis Covid-19 di India, Jenazah Ayah Diikat Anaknya di Atas Mobil

Lewat aplikasi TikTok ia menunjukkan pekerjaan sehari-harinya secara langsung. Misalnya, bagaimana para pekerja di pabrik miliknya mengepak telur-telur bebek.

"Cara penjualan ini sangat bagus. Jauh lebih baik dari pada lewat cara tradisional, dengan agen dan perantara, yang juga ingin mendapat komisi," ungkap penjual online itu, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Sabtu (24/4/2021).

Telur bebek asin yang dikukus jadi makanan selingan yang sangat disukai di China.

Sekarang Wu Xian Sheng sudah meningkatkan produksinya empat kali lipat.

"Sekarang kami mengolah 200.000 telur per hari," katanya. Itu juga jumlah telur yang mereka jual per hari.

Baca juga: Belanja Militer Dunia Naik Rp 29 Kuadriliun di Tengah Pandemi Covid-19

Kursus spesial bagi petani

Di China sekarang juga ditawarkan pelatihan bagi petani secara live streaming.

Bukan hanya TikTok yang terjun ke sini. Alibaba dan JD, yaitu toko online China serupa Amazon, juga ikut serta.

Platform tersebut menawarkan penyuluhan dalam hal penjualan langsung bagi petani muda.

Para petani bisa berlatih di sejumlah studio yang sudah dipersiapkan. Antara lain petani Song Denfang yang menjual ubi manis.

Ia merasa sangat sulit untuk berbicara berjam-jam di depan kamera. Oleh sebab itu, ia mendapat dukungan dari sejumlah pelatih perempuan.

"Saya bercakap-cakap dengan para 'influencer' saat menjual produk. Mereka membantu membuat suasana lebih santai. Pertama kali melakukannya, saya sangat gugup. Tapi, lama-kelamaan sudah lebih santai," ungkapnya.

Baca juga: Tak Bisa Selamatkan Pasien Covid-19, Dokter di India Dipukuli Kerabatnya

Wadah online ikut beruntung

Song Denfang kini menjual lebih dari 50 persen ubi manisnya secara online.
Platform online mendapat komisi 1 persen dari penjualan. Namun, mereka juga mengorganisir transportasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com