Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Mitos dan Fakta Hinduisme di Tengah Masyarakat India

Kompas.com - 28/04/2021, 18:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

Hindu percaya semua kehidupan memiliki jiwa, khususnya sapi, yang memiliki tempat istimewa di kalangan masyarakat Hindu. Oleh karena itu, umat Hindu menahan diri tidak makan daging sapi

Sapi dipandang sosok ibu yang lembut, yang menghasilkan susu dan produk lainnya dari dirinya yang dapat dimanfaatkan. Sapi dihormati karena nilainya.

4. Semua Hindu adalah vegetarian

Faktanya, disebutkan bahwa mayoritas umat Hindu makan daging.

Namun, sekitar 30 persen tidak makan daging. Itu berasal dari kepercayaan fundamental terhadap ahimsa, sebuah prinsip yang melarang kekerasan.

Sejak diyakini semua kehidupan adalah manifestasi dari Tuhan, maka kekerasan terhadap mereka dianggap bertentangan terhadap keseimbangan alam semesta.

Baca juga: Corona India Update: Jumlah Korban Meninggal Lampaui 200.000 Jiwa

5. Umat Hindu mendukung diskriminasi melalui sistem kasta

Faktanya, disebutkan bahwa diskriminasi kasta berakar dari budaya, bukan dari agama murni.

Kasta lahir dari sistem peradaban kuno yang mengatur kelas pekerja. Hal itu digambarkan dalam teks-teks Hinduisme yang selama bertahun-tahun berkembang menjadi hierarki sosial yang kaku.

Kasta terendah atau tidak tersentuh adalah tingkatan kaum yang termaginalkan dan menghadapi penganiayaan.

Namun, banyak umat Hindu modern beranggapan bahwa diskriminasi berdasarkan kasta bukan dasar dari ajaran agama Hindu, dan tidak boleh dianggap sebagai sanksi agama.

6. Wanita marginal dalam agama Hindu

Faktanya, disebutkan bahwa itu bukan karena agama.

Salah satu yang membedakan Hindu dengan Kristen atau Islam, adalah bahwa Hinduisme mengakui Tuhan dalam bentuk feminin.

Hindu memuja Shakti atau personafikasi energi Tuhan melalui sosok wanita.

Beberapa dewi yang paling sering disembah seperti Parvati, bentuk utama Shakti. Saraswati, dewi kebijaksanaan. Lakhsmi, dewi dewi kemakmuran.

Wanita di India mungkin tidak setara dengan pria, tapi itu bukan karena agama, tapi budaya.

Namun, seringkali masyarakat "menggunakan agama" untuk menekan wanita.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com