Hindu percaya semua kehidupan memiliki jiwa, khususnya sapi, yang memiliki tempat istimewa di kalangan masyarakat Hindu. Oleh karena itu, umat Hindu menahan diri tidak makan daging sapi
Sapi dipandang sosok ibu yang lembut, yang menghasilkan susu dan produk lainnya dari dirinya yang dapat dimanfaatkan. Sapi dihormati karena nilainya.
Faktanya, disebutkan bahwa mayoritas umat Hindu makan daging.
Namun, sekitar 30 persen tidak makan daging. Itu berasal dari kepercayaan fundamental terhadap ahimsa, sebuah prinsip yang melarang kekerasan.
Sejak diyakini semua kehidupan adalah manifestasi dari Tuhan, maka kekerasan terhadap mereka dianggap bertentangan terhadap keseimbangan alam semesta.
Baca juga: Corona India Update: Jumlah Korban Meninggal Lampaui 200.000 Jiwa
Faktanya, disebutkan bahwa diskriminasi kasta berakar dari budaya, bukan dari agama murni.
Kasta lahir dari sistem peradaban kuno yang mengatur kelas pekerja. Hal itu digambarkan dalam teks-teks Hinduisme yang selama bertahun-tahun berkembang menjadi hierarki sosial yang kaku.
Kasta terendah atau tidak tersentuh adalah tingkatan kaum yang termaginalkan dan menghadapi penganiayaan.
Namun, banyak umat Hindu modern beranggapan bahwa diskriminasi berdasarkan kasta bukan dasar dari ajaran agama Hindu, dan tidak boleh dianggap sebagai sanksi agama.
Faktanya, disebutkan bahwa itu bukan karena agama.
Salah satu yang membedakan Hindu dengan Kristen atau Islam, adalah bahwa Hinduisme mengakui Tuhan dalam bentuk feminin.
Hindu memuja Shakti atau personafikasi energi Tuhan melalui sosok wanita.
Beberapa dewi yang paling sering disembah seperti Parvati, bentuk utama Shakti. Saraswati, dewi kebijaksanaan. Lakhsmi, dewi dewi kemakmuran.
Wanita di India mungkin tidak setara dengan pria, tapi itu bukan karena agama, tapi budaya.
Namun, seringkali masyarakat "menggunakan agama" untuk menekan wanita.