Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Perempuan Berdaya] 7 Pejuang Wanita dari India yang Pilih Bertarung hingga Mati

Kompas.com - 28/04/2021, 14:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dalam sejarah di India, sejumlah perempuan berdaya dengan gagah berani bertarung untuk melindungi kedaulatan, mulai dari Ratu Lakshmibai dari Jhansi hingga Ratu Chennamma dari Kittur.

Berikut 7 pejuang wanita dengan kisahnya yang dilansir dari The Curious Reader:

Baca juga: Perempuan Berdaya: 7 Wanita Berpengaruh dari Zaman Keemasan Peradaban Islam

1. Rani Durgavati

Rani Durgavati, seorang ratu dari Gondwana, adalah seorang petarung yang memiliki akal dan keberanian luar biasa.

Dia turun ke medan perang setelah suaminya tewas dalam perjuangan melawan invasi dari kerajaan Mughal yang dipimpin oleh Khwaja Abdul Majid Asaf Khan.

Dia menolak untuk mengalah dan muncul di medan tempur untuk memperjuangkan kerajaannya.

Dia bertarung hingga penuh luka, tapi ia telah menyatakan bahwa lebih baik mati di medan tempur dari pada menyerah kepada musuh.

Untuk menghormati perjuangannya, pada hari kematiannya dirayakan sebagai hari "Balidan Diwas" di India.

Baca juga: Perempuan Berdaya: 5 Petarung Wanita dari Zaman Kuno yang Mengukir Sejarah

2. Rani Lakshmibai dari Jhansi

Rani Lakshmibai dari Jhansi adalah salah satu pemimpin Perang Kemerdekaan Pertama, serta dikenal sebagai prajurit tak kenal takut dan berjiwa patriot.

Kematian suami, kemudian salah satu putranya, membuat ia memutuskan untuk angkat senjata melawan aneksasi Kerajaan Inggris di Jhansi.

Satu tangannya memegang pedang, sedangkan, seorang putranya yang tersisa ia gendong di punggung.

Ia bergabung dengan barisan revolusioner dan bertarung di Gwalior hingga mati.

3. Lakshmi Sahgal

Lakshmi Sahgal adalah seorang pejuang wanita revolusioner untuk kemerdekaan India dan merupakan petugas dari Tentara Nasional India, yang dipimpin Subhash Chandra Bose.

Kemudian, ia diangkat menjadi anggota aktif Tentara Nasional India, membentuk divisi wanita yang disebut Rani dari Resimen Jhansi.

Sejak saat itu, ia terus maju melawan Inggris di setiap kesempatan.

Namun, ia akhirnya ditangkap, menjadi tahanan rumah selama 2 tahun di Burma, tapi secara pasif masih terus memberikan perlawanan kepada Inggris hingga mati.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Mary Phelps Jacob, Penemu Bra Pertama Pengganti Korset

4. Rani Abbakka

Rani Abbakka adalah penguasa dari Ullal (sebuah kota di Mangalore), yang menjadi Ratu Tuluva pertama dan disebut "wanita pejuang kemerdekaan pertama dari India".

Rani Abbakka bertarung melawan Portugis selama lebih dari 4 dekade, ketika mereka mencoba merebut Goa.

Bahkan setelah ia ditangkap, dia menolak menyerah dan mati berjuang untuk kemerdekaan.

Untuk menghargai perjuangan beraninya, dia disebut Abhaya Rani atau ratu yang tak kenal takut. Ceritanya juga dimasukkan ke dalam berabagai legenda rakyat India.

5. Rani dari Kittur

Kittur Chennamma adalah penguasa Kittur di Karnataka, dan ratu yang melawan kekuasaan Inggris di India.

Setelah kematian suami dan putra ratu, Inggris mecoba untuk mencaplok kerajaannya. Namun, ia teguh menolak dan melawan tentara Inggris.

Meski memiliki pasukan yang jauh lebih kecil, dia tetap melancarkan serangan terhadap pasukan Inggris dan memenangkan pertempuran.

Namun, pada akhir riwayatnya ia dipenjara dan meninggal di sana. Kisah kepahlawanannya kemudian menjadi inspirasi banyak perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan India.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Hak Pilih Pertama bagi Wanita dalam Pemilihan Umum, Kapan dan di Manakah Itu?

6. Velu Nachiyar

Ratu Sivaganga, Velu Nachiyar, merupakan perempuan berdaya pertama dari India yang berjuang melawan Inggris demi kemerdekaan negeri.

Ia dikenal juga sebagai Veeramangai atau wanita pemberani. Ia terlatih dalam seni bela diri, berkuda, dan memanah.

Dia juga fasih berbahasa Perancis, Inggris dan Urdu.

Setelah suaminya dibunuh oleh tentara Inggris, dia melancarkan serangan terhadap para musuh, setelah mencari perlindungan ke Haider Ali, Sultan Mysore.

Saat putrinya juga menjadi korban dalam perang kemerdekaan dari Inggris, ratu membentuk tentara wanita dan memberi nama sesuai namanya.

7. Maharani Tarabai

Maharani Tarabai adalah ratu yang tangguh dari Kerajaan Maratha.

Ratu, bertarung dengan kecerdasan dan keterampilan strategisnya, membuat Kaisar Mughal Aurangzeb kewalahan.

Ratu tidak membiarkan Kerajaan Inggris mengontrol kerajaannya.

Menyusul kematian pewaris takhta, Tarabai menjadikan putranya, Shivaji II, menjadi raja dan memerintah.

Pemerintahannya sangat penting karena, tanpa perlawanannya, kerajaan Maratha akan dengan mudah jatuh ke tangan Mughal.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Revolusioner Wanita Pertama China, Qiu Jin, yang Mati Dipenggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com