Rani Abbakka adalah penguasa dari Ullal (sebuah kota di Mangalore), yang menjadi Ratu Tuluva pertama dan disebut "wanita pejuang kemerdekaan pertama dari India".
Rani Abbakka bertarung melawan Portugis selama lebih dari 4 dekade, ketika mereka mencoba merebut Goa.
Bahkan setelah ia ditangkap, dia menolak menyerah dan mati berjuang untuk kemerdekaan.
Untuk menghargai perjuangan beraninya, dia disebut Abhaya Rani atau ratu yang tak kenal takut. Ceritanya juga dimasukkan ke dalam berabagai legenda rakyat India.
Kittur Chennamma adalah penguasa Kittur di Karnataka, dan ratu yang melawan kekuasaan Inggris di India.
Setelah kematian suami dan putra ratu, Inggris mecoba untuk mencaplok kerajaannya. Namun, ia teguh menolak dan melawan tentara Inggris.
Meski memiliki pasukan yang jauh lebih kecil, dia tetap melancarkan serangan terhadap pasukan Inggris dan memenangkan pertempuran.
Namun, pada akhir riwayatnya ia dipenjara dan meninggal di sana. Kisah kepahlawanannya kemudian menjadi inspirasi banyak perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan India.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Hak Pilih Pertama bagi Wanita dalam Pemilihan Umum, Kapan dan di Manakah Itu?
Ratu Sivaganga, Velu Nachiyar, merupakan perempuan berdaya pertama dari India yang berjuang melawan Inggris demi kemerdekaan negeri.
Ia dikenal juga sebagai Veeramangai atau wanita pemberani. Ia terlatih dalam seni bela diri, berkuda, dan memanah.
Dia juga fasih berbahasa Perancis, Inggris dan Urdu.
Setelah suaminya dibunuh oleh tentara Inggris, dia melancarkan serangan terhadap para musuh, setelah mencari perlindungan ke Haider Ali, Sultan Mysore.
Saat putrinya juga menjadi korban dalam perang kemerdekaan dari Inggris, ratu membentuk tentara wanita dan memberi nama sesuai namanya.
Maharani Tarabai adalah ratu yang tangguh dari Kerajaan Maratha.
Ratu, bertarung dengan kecerdasan dan keterampilan strategisnya, membuat Kaisar Mughal Aurangzeb kewalahan.
Ratu tidak membiarkan Kerajaan Inggris mengontrol kerajaannya.
Menyusul kematian pewaris takhta, Tarabai menjadikan putranya, Shivaji II, menjadi raja dan memerintah.
Pemerintahannya sangat penting karena, tanpa perlawanannya, kerajaan Maratha akan dengan mudah jatuh ke tangan Mughal.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Revolusioner Wanita Pertama China, Qiu Jin, yang Mati Dipenggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.