Menurut Einhard, akhir riwayat Charlemagne mengalami gangguan kesehatan selama 4 tahun. Disebutkan dia sering menderita demam dan lemas.
Namun, seperti yang dicatat oleh penulis biografi, “Bahkan saat ini...dia mengikuti pendapatnya sendiri dari pada nasihat dari para dokter, yang hampir dia benci, karena mereka menyarankan untuk berhenti makan daging panggang yang dia cintai".
Pada 813 Masehi, Charlemagne menobatkan putranya Louis the Pious (778-840) menjadi seorang raja Aquitaine, sebagai wakil kaisar.
Louis menjadi kaisar tunggal ketika Charlemagne meninggal pada Januari 814 Masehi, mengakhiri pemerintahannya selama lebih dari 4 dekade. Charlemagne dimakamkan di katedral di Aachen.
Pada saat kematian Charlemagne, kerajaannya meliputi sebagian besar Eropa Barat.
Dalam dekade berikutnya, kerajaannya terbagi di antara ahli warisnya. Pada akhir 800-an, kerajaan itu runtuh.
Pada 1165, di bawah Kaisar Frederick Barbarossa (1122-1190), penguasa abad pertengahan tesebut dinobatkan sebagai santo karena alasan politik. Namun, pihak gereja saat ini tidak mengakui kesuciannya.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Fatima al-Fihri, Wanita Pendiri Universitas Tertua di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.