Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Sejarah Penaklukan Konstantinopel oleh Turki Ottoman

Kompas.com - 20/04/2021, 16:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Mengutip artikel Kompas.com pada 24 November 2020, ada tiga latar belakang penaklukan Konstantinopel.

  1. Dinasti Utsmani ingin menguasai kegiatan perdagangan internasional di kawasan Konstantinopel.
  2. Muhammad Al Fatih ingin meruntuhkan dominasi Byzantium Romawi Timur di kawasan Timur Tengah.
  3. Menegaskan kekuatan pengaruh Islam di dunia Internasional.

Baca juga: Kisah Perang: Garis Maginot, Benteng Keropos yang Dibanggakan Perancis

Kenapa Romawi sulit ditaklukkan di Konstantinopel?

Dr Yoyo menerangkan, Konstantinopel memiliki benteng pertahanan yang sangat kuat sampai tiga lapis, sehingga saat itu hampir tidak mungkin ditembus.

Namun Mehmed II tidak kehilangan akal. Ia menyusun strategi untuk bisa membongkar pertahanan Konstantinopel. Berikut adalah empat caranya.

1. Mempersiapkan persenjataan yang sangat lengkap, utamanya meriam yang diperkirakan bisa merobek dinding-dinding pertahanan Konstantinopel

"Konon dia mengundang beberapa ahli beberapa pakar persenjataan, yang kemudian mampu menciptakan meriam, yang untuk waktu itu adalah meriam dengan ukuran terbesar yang ada pada zamannya," urai Yoyo.

Baca juga: Kisah Perang: Schwerer Gustav, Meriam Terbesar Sejagat Raya Milik Nazi

2. Persiapkan hampir 400-an armada laut

Untuk menyiapkan armada di jalur laut yang dikuasai Romawi, Mehmed II menyelundupkannya lewat darat. Caranya dengan pembalakan hutan lalu perahu-perahu itu dibawanya lewat darat sampai tembus ke laut.

3. Tentara yang direkrut Muhammad Al Fatih dilatih sejak kecil

Yoyo bercerita, pasukan yang dia rekrut adalah tentara-tentara terlatih sejak kecil.

"Jadi ada kontrak dengan orangtua. Anak-anak itu dikumpulkan dari berbagai daerah, direkrut, kemudian orangtuanya diberi hak-hak sebagai imbalan karena anaknya menjadi tentara."

Baca juga: Kisah Perang Saudara Amerika yang Ditonton Warga Sambil Piknik Makan Sandwich

4. Diplomasi atau pendekatan dulu dengan negara-negara di sekitarnya

"Dia minta saat penyerangan itu kita berdamai, agar dia fokus hanya menyerang Konstantinopel, menyerang Romawi Timur, tidak yang lainnya. Jadi dia tidak terpecah konsentrasinya."

Penaklukan Konstantinopel dimulai 6 April 1453 dengan pasukan Utsmani yang berjumlah 150.000 tentara.

Setelah dikepung hampir 50 hari, Konstantinopel akhirnya takluk pada 29 Mei 1453.

Ilustrasi Kekaisaran Turki Utsmani di Konstantinopel.SHUTTERSTOCK/METEHAN BAHADIR Ilustrasi Kekaisaran Turki Utsmani di Konstantinopel.
Dampak penaklukan Konstantinopel

Dampat terbesar dari penaklukan Konstantinopel adalah jalur internasional yang dimiliki Turki Utsmani semakin luas.

"Ketika dikuasainya jalur armada itu, maka secara internasional semakin memperluas jalur yang dimiliki daulah Turki Utsmani."

Capaian itu pun dikatakan sebagai The Great Achievement dalam sejarah Pemerintahan Islam.

Penaklukan Kontantinopel juga berarti akhir dari kekuasaan Romawi Timur dan akhir abad pertengahan Eropa, untuk kemudian masuk ke era modern.

Baca juga: Kisah Perang: Ketika Sekutu AS-Kanada Serang Pulau Kosong dan Saling Bunuh, 300 Tentara Tewas

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Gama Prabowo | Editor: Serafica Gischa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com