Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Laksamana Cheng Ho, Pimpin Armada Agung hingga Bawa Agenda Tersembunyi

Kompas.com - 18/04/2021, 16:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Ekspedisi tersebut sukses dan dilanjutkan ekspedisi pelayaran kedua dan ketiga yang menjangkau Jazirah Arab dan Afrika Timur.

Hingga akhirnya, ekspedisi ini berlangsung tujuh kali sampai berakhirnya masa kepemimpinan Kaisar Yongle dan digantikan Kaisar Xuande.

Baca juga: [Cerita Dunia] Banjir Sungai Yangtze Tewaskan 3,7 Juta Orang, Terparah di Dunia

Agenda tersembunyi

Melansir Historia, misi ekspedisi Cheng Ho tersebut menjalin persahabatan dengan negara-negara lain serta menunjukkan supremasi politik dan ekonomi bangsa Tiongkok.

Namun, selain kedua misi tersebut, ekspedisi Cheng Ho sebenarnya juga membawa agenda tersembunyi.

Penempatan konsul, diplomat, dan duta keliling mesti dibaca dalam penegakan otoritas politik. Demikian pula penempatan konsul dagang mesti dilihat dari aspek ekonomi.

“Juga persebaran para juru dakwah Islam di hampir setiap kota yang disinggahi adalah upaya melakukan misionarisme Islam (Islamisasi),” ujar Sumanto.

“Singkatnya, ekspedisi besar itu menyimpan hidden agenda (agenda tersembunyi) baik untuk kepentingan pragmatis Kekaisaran Ming maupun kepentingan ‘primordial Islam’ Cheng Ho,” sambung Sumanto.

Baca juga: [Cerita Dunia] Kemenangan Gerilyawan Pimpinan Fidel Castro dalam Revolusi Kuba

Sebagai contoh di Palembang, Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam. Sebenarnya di era Kerajaan Sriwijaya, wilayah itu sudah banyak didiami orang-orang Tionghoa.

“Barangkali di Palembang-lah masyarakat Tionghoa Islam di Nusantara yang pertama, kemudian diteruskan di Jawa, Semenanjung dan Filipina,” tulis Sumanto.

Ketika armada Cheng Ho singgah di beberapa tempat di pesisir Jawa, terutama pada pelayaran pertama pada 1405 dan ketiga pada 1413, mereka disambut cukup antusias oleh masyarakat Islam setempat, terlebih para pemuka agamanya.

“Hampir di setiap pesisir Jawa sejak Sunda Kelapa, Cirebon, Semarang, Demak, Jepara sampai Tuban, Gresik dan Surabaya, Cheng Ho selalu menempatkan orang-orang Islam dari Tiongkok,” tulis Sumanto.

Baca juga: [CERITA DUNIA] Sisi Lain yang Kelam dari Asal-usul Hari Valentine

Kendati demikian, sejarawan Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistyono, mengatakan kepada Historia bahwa dia belum menemukan bukti kalau Cheng Ho melakukan misi Islamisasi.

“Misi pelayarannya untuk meneguhkan kekuasaan kekaisaran Tiongkok di kawasan laut selatan,” kata Singgih kepada Historia.

Cheng Ho meninggal pada 1433. Selama masa hidupnya, dia telah melakukan pelayaran sebanyak tujuh kali dan mengunjungi 37 negara.

Negara-negara tersebut mulai dari Champa sampai India, sepanjang Teluk Persia serta Laut Merah hingga pesisir Kenya, termasuk Nusantara.

Baca juga: [Cerita Dunia] Terciptanya Guillotine oleh Dua Dokter Bedah

Sumber:

Historia (Penulis: Aryono)

Kompas.com (Penulis Aswab Nanda Pratama | Editor Inggried Dwi Wedhaswary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com