Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Penjahat Seksual dan Pembunuh Berantai, Jeffrey Dahmer

Kompas.com - 17/04/2021, 12:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pembunuh berantai dan penjahat seksual, Jeffrey Dahmer yang dihukum atas kasus pembunuhan 17 pria antara 1978 hingga 1991. Di akhir hidupnya, ia dibunuh oleh sesama narapidana pada 1994.

Berikut riwayat hidup dari tokoh dunia yang merupakan pembunuh berantai dan penjahat seksual tersebut, yang dilansir dari Biography:

Jeffrey Dahmer, adalah pembunuh berantai dari Amerika yang telah merenggut nyawa 17 pria sejak 1978 hingga 1991.

Selama 13 tahun, Dhamer mengincari para pria, yang kebanyakan adalah Afrika-Amerika, di bar gay, mal, atau halte bus.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Mohammed Reza Shah Pahlavi, Raja Terakhir Iran yang Runtuh karena Pemberontakan

Ia memikat mereka pulang dengan tawaran uang atau hubungan seks, dan memberi mereka alkohol dicampur dengan narkoba, sebelum mencekik mereka sampai mati.

Laki-laki itu, kemudian akan melakukan hubungan seks dengan mayat itu, sebelum ia memutilasi dan membuangnya.
Namun, ia sering kali menyimpan tengkorak mereka atau alat kelamin mereka sebagai suvenir.

Laki-laki berpendidikan dari Universitas Negeri Ohio itu sering mengambil foto para korbannya di berbagai tahap proses pembunuhan.

Alasannya, untuk ia bisa mengingat kembali setiap tindakan sesudahnya dan menghidupkan kembali pengalaman itu.

Pria dengan nama lengkap Jeffrey Lionel Dahmer ditangkap pada 1991 dan dijatuhi hukuman 16 hukuman seumur hidup.

Namun, hidupnya berakhir di tangan sesama narapidana, Christopher Scarver, pada 1994.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Jack the Ripper, Sosok Pembunuh Misterius Abad ke-19

Masa kecil dan keluarga

Jeffrey Lionel Dahmer lahir di Wisconsin pada 21 Mei 1960 dari pasangan Lionel dan Joce Dahmer.

Saat kecil, Dahmer dikenal sebagai anak yang energik dan ceria hingga usia 4 tahun ia melakukan operasi hernia ganda atau inguinal, yang nampaknya berdampak pada perubahan sikap anak laki-laki ini.

Ia menjadi pendiam dan semakin pendiam setelah kelahiran adik laki-lakinya dan keluarganya yang sering berpindah-pindah.

Di awal masa remajanya, dia menjadi liar, temperamental, dan sedikit memiliki teman.

Dahmer mengklaim bahwa dorongannya untuk membunuh dan berhubungan seksual dengan mayat (nekrofilia), dimulai sekitar usia 14 tahun.

Ketidakharmonisan pernikahan orangtuanya dan proses perceraian yang sengit beberapa tahun kemudian, yang diperkirakan menjadi katalisator dari pemikiran emosionalnya menjadi tindakan nyata.

Selanjutnya, ia mulai melakukan kebiasaan minum yang tidak terkendali dan suatu hari ia telah membunuh korban pertamanya.

Dahmer saat itu keluar dari pendidikan yang ditempuhnya di Universitas Negeri Ohio pada semester I, dan ayahnya yang baru saja menikah lagi bersikeras memintanya untuk masuk ke Angkatan Darat.

Dahmer mendaftar pada akhir Desember 1978 dan dikirim ke Jerman tidak lama kemudian.

Masalah minumnya terus berlanjut hingga pada awal 1981, Angkatan Darat memulangkannya.

Jerman saat itu telah mulai menyelidiki kemungkinan hubungan antara Dahmer dan serangkaian kasus pembunuhan yang terjadi di daerah tersebut selama Dahmer mulai muncul.

Namun, tidak diketahui dia telah mengambil lebih banyak korban saat bertugas di Angkatan Bersenjata.

Setelah ia dikeluarkan, Dahmer kembali ke rumahnya di Ohio dan beberapa kali terlibat masalah dengan kebiasaan minumnya hingga ditangkap.

Tak tahan dengan perilaku Dahmer, ayahnya mengirimnya tinggal bersama neneknya di Wisconsin. Namun, kebiasaannya bukannya mereda, malah semakin menjadi.

Dia ditangkap pada musim panas karena melakukan tindakan tidak senonoh. Dia ditangkap sekali lagi pada 1986, ketika 2 anak laki-laki menuduhnya melakukan masturbasi di depan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com