Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Mohammed Reza Shah Pahlavi, Raja Terakhir Iran yang Runtuh karena Pemberontakan

Kompas.com - 16/04/2021, 21:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Mohammed Reza Shah Pahlavi, raja terakhir Iran, yang meninggalkan negaranya, setelah 38 tahun memimpin dan berakhir dengan lahirnya pemberontakan.

Mohammen Shah naik takhta pada 16 September 1941. Ia menggantikan ayahnya, Reza Shah, sebelum ulang tahunnya ke-22 tahun.

Mohammed Reza Shah Pahlavi, lahir di Teheran pada 26 Oktober 1919. Dia menyelesaikan sekolah dasarnya di Swiss.

Menurut catatan biografi tokoh dunia yang dilansir dari Iran Chamber, Mohammed Reza kembali ke Iran pada 1935, dan mendaftar di sekolah militer Teheran, dan lulus pada 1938.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Jack the Ripper, Sosok Pembunuh Misterius Abad ke-19

Pada 1939 ia menikah dengan saudara perempuan Faroq I, raja Mesir. Namun, pasangan itu bercerai pada 1949.

Kemudian, Mohammad Reza menikah dua kali lagi, pada 1950 dengan Soraya Esfandiari dan 1959 dengan Farah Diba.

Di bahwa kepemimpinan Mohammad Reza, ia melanjutkan kebijakan reformasi ayahnya.

Namun, persaingan untuk mengontrol pemerintah segera meletus antara raja dan politisi profesional yang lebih tua, Mohammad Mosaddeq yang nasionalis.

Terlepas dari sumpahnya untuk bertindak sebagai raja konstitusional yang akan tunduk pada kekuasaan pemerintah parlementer, diriwayatkan Mohammad Reza semakin melibatkan dirinya dalam urusan pemerintahan dan menentang atau menggagalkan perdana menteri.

Meski rentan terhadap ketidakpercayaan publik, Mohammad Reza disebutkan lebih mengandalkan manipulasi dari pada kepemimpinan, seperti yang dilansir dari Iran Chamber.

Dia berkonsentrasi untuk menghidupkan kembali tentara dan memastikan bahwa itu akan tetap di bawah kendali kerajaan sebagai basis kekuatan utama kerajaan.

Dalam konteks kekacauan regional dan Perang Dingin, Shah menempatkan dirinya sebagai sekutu penting Barat.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Bapak Bahasa Italia, Dante Alighieri, yang Berpuisi Tentang Neraka, Api Penyucian, dan Surga

Raja para raja

Di dalam negeri raja Iran ini menganjurkan kebijakan reformasi, yang berpuncak pada program 1963 yang dikenal sebagai Revolusi Putih, yang mencakup reformasi tanah, hak suara bagi perempuan, dan penghapusan buta huruf.

Lalu menurut catatan sejarah, pada 1967, ia menobatkan dirinya sebagai Raja Para Raja (Kaisar Iran) dan istrinya, Farah Diba, sebagai Shahbanoo (Permaisuri).

Hal itu yang menyebabkan ketidakpuasan di antara berbagai lapisan masyarakat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com