Meskipun, klaim itu masih diperdebatkan, karena ada sedikit keraguan bahwa reputasinya telah terkait erat dengan mitos dan legenda.
Bersama dengan Vlad the Impaler, dia dikatakan sebagai salah satu pengaruh sejarah di balik novel "Dracula" karya Bram Stoker.
Baca juga: Putin Keluarkan “Daftar Pembunuhan” Baru, Targetkan Enam Orang yang Tinggal di Inggris
Pada 1888, di distrik Whitechapel London dicengkeram oleh laporan tentang seorang pembunuh berantai yang kejam yang mengintai di jalan-jalan kota.
Orang gila tak dikenal itu diketahui memikat pelacur ke sudut jalan yang gelap, sebelum menggorok leher mereka dan secara sadis memutilasi tubuh mereka dengan pisau pahat.
Sekitar Agustus hingga November, 5 pejalan kaki ditemukan dibantai, memicu kehebohan media dan perburuan pelaku di seluruh kota.
Dia yang awalnya hanya dikenal sebagai pembunuh Whitechapel, segera mendapatkan julukan baru yang mengerikan, yaitu Jack the Ripper.
Tanpa teknik forensik modern, polisi Victoria kebingungan dalam menyelidiki kejahatan keji Jack the Ripper.
Kesaksian para saksi mata seringkali bertentangan, lalu setelah membunuh korban terakhirnya pada 9 November, ia menghilang seperti hantu.
Kasus ini akhirnya ditutup pada tahun 1892, tetapi cerita Jack the Ripper tetap memiliki daya tarik khusus tentang misteri pembunuhan.
Teori paling populer tentang kasus misteri Jack the Ripper, menyatakan bahwa kemungkinan pembunuhnya adalah seorang tukang daging atau ahli bedah karena ia memiliki pemahaman tentang anatomi dan pembedahan hewan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.