Ada lebih dari 100 kemungkinan tersangka telah diusulkan dan istilah "Ripperology" bahkan telah diciptakan untuk menggambarkan studi ekstensif dari kasus Jack the Ripper.
Baca juga: Selidiki Kasus Khashoggi, Ahli PBB Dapat Ancaman Pembunuhan dari Pejabat Tinggi Arab Saudi
Gilles de Rais adalah seorang bangsawan Perancis abad ke-15, tentara, dan rekan seperjuangan Joan of Arc selama Perang Seratus Tahun.
Karier militer Rais membuatnya mendapatkan banyak pujian, tetapi reputasinya yang terkenal dan gaya hidupnya yang mewah mampu menyembunyikan sisi gelap yang mengerikan, yang mencakup tuduhan setanisme, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Mulai 1430-an, Rais dilaporkan mulai menyiksa dan secara brutal membunuh anak-anak kecil, banyak dari mereka adalah anak laki-laki petani yang datang ke istananya untuk bekerja sebagai pekerja merawat halaman.
Setelah melakukan pelecehan seksual terhadap para budak tersebut, Rais akan membunuh mereka dengan memotong leher mereka atau mematahkan leher mereka dengan tongkat.
Sebagian mereka dipenggal dan dipotong-potong, dan Rais bahkan diketahui mencium kepala beberapa korbannya yang terpenggal.
Rais melakukan kebiasaan pembunuhan sadis itu hingga 1440, ketika dia menyerang seorang pendeta karena sengketa tanah.
Hal itu memicu kemarahan gereja, yang meluncurkan penyelidikan dan segera mengungkap riwayat mengerikannya.
Pengadilan terjadi di mana Rais didakwa melakukan pembunuhan dan sodomi, serta mempraktikkan alkimia dan ritus setan lainnya.
Dia akhirnya mengaku di bawah penyiksaan karena telah membunuh sebanyak 140 anak, meskipun beberapa orang mengklaim jumlahnya mungkin jauh lebih banyak.
Ia digantung sampai mati dan kemudian dibakar pada Oktober 1440.
Beberapa sejarawan sejak itu menyatakan bahwa Rais adalah pengaruh dari terciptanya cerita rakyat abad ke-17, "Bluebeard", tentang seorang baron kaya yang membunuh istri mudanya.
Baca juga: 7 Hukuman Mati Paling Kejam dan Tidak Biasa Zaman Sejarah
Pada 1483 hingga 1498, Tomás de Torquemada memimpin Inkuisisi Spanyol, pengadilan Katolik yang terkenal kejam yang digunakan untuk mengadili bidat dan orang yang tidak percaya.
Untuk memaksakan pengakuan mereka, para korbannya dikenakan hukuman yang sadis, mulai dari dicekik atau digantung di rak.
Selain itu, menggunakan waterboard atau strappado, penyiksaan yang sangat melelahkan, di mana orang digantung di pergelangan tangan sampai lengan mereka terkilir.
Torquemada adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembunuhan sadis dengan memasukkan penistaan agama, riba, dan bahkan sihir, sebagai kejahatan yang harus dihukum.
Torquemada juga memerintahkan pengusiran ribuan orang Yahudi, Muslim dan kulit hitam, yang semuanya dia yakini akan mencemari kemurnian spiritual Spanyol.
Mereka yang menjadi Kristen diizinkan untuk tetap tinggal, tetapi berisiko disiksa atau dibunuh secara sadis, jika mereka mencoba mempraktikkan keyakinan mereka secara rahasia.
Secara keseluruhan, sekitar 2.000 orang dibunuh selama pemerintahan Torquemada sebagai Penyelidik Agung, kebanyakan dari mereka dipenggal atau dibakar di tiang pancang.
Baca juga: [HARI INI DALAM SEJARAH] Ides of March, Momen Pembunuhan Julius Caesar