Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: 5 Petarung Wanita dari Zaman Kuno yang Mengukir Sejarah

Kompas.com - 14/04/2021, 19:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Wanita tangguh sudah ada sejak zaman kuno. Mereka tersebar di berbagai belahan dunia dengan bermacam-macam peran, tidak terkecuali sebagai petarung di medan laga.

Berikut 5 petarung wanita dari zaman kuno yang tangguh dan mengukir sejarah, yang Kompas.com rangkum dari History Collection

Baca juga: Perempuan Berdaya: Mary Phelps Jacob, Penemu Bra Pertama Pengganti Korset

1. Khawla binti Al-Azwar

Menurut riwayat sejarah, Khawla hidup pada 600-an Masehi. Ia adalah perempuan Muslim yang dikenal sebagai penyair dan petarung wanita yang tangguh dari Arab.

Ia memimpin pasukannya sendiri dalam komando independen di berbagai pertempuran, dan menjadi terkenal karena keterampilan bertarungnya, keberanian, dan ketangguhannya.

Khawla adalah putri dari kepala suku Arab dan selama masa mudanya, dia mempelajari keterampilan sebagai prajurit, seperti ilmu pedang dan menunggang kuda, yang diajarkan oleh saudara laki-lakinya.

Selain itu, ia belajar berpuisi yang diajarkan oleh saudara perempuannya. Kemudian, jadilah ia seorang penyair dan pendekar wanita tangguh di zamannya.

Dia pertama kali mendapatkan catatan sebagai seorang pendekar tangguh pada 634, selama pengepungan Arab di Damaskus, ketika saudara laki-lakinya terluka dan ditawan oleh prajurit Bizantium.

Khawla menggunakan baju dan lengan besi, serta menutupi wajahnya dengan syal untuk menyembunyikan jenis kelaminnya.

Ia bersiap untuk menyerang barisan belakang pasukan Bizantium sendirian. Dia berjuang sampai bala bantuan tiba untuk menyelamatkan kakak laki-lakinya dari tahanan.

Pada kesempatan berbeda, dalam pertempuran Ajnadayn, kakak laki-lakinya kembali ditawan oleh musuh, dan Khawla kembali bergegas untuk menyelamatkannya.

Perempuan berdaya ini menutupi wajahnya dan menyerbu sendirian sampai bala bantuan tiba.

Pada saat Khawla bersimbah darah setelah melawan tentara Bizantium, dia diminta mundur ke belakang oleh komandan pasukan, Khalid ibn al-Walid, yang tidak mengetahui bahwa Khawla adalah perempuan.

Namun sesaat kemudian, Khawla kembali dipercaya menjadi komando barisan untuk mengejar pasukan Bizantium yang melarikan diri.

Sampai hari ini, ia dikenang sebagai salah satu perempuan berdaya terhebat dalam sejarah Islam.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Hak Pilih Pertama bagi Wanita dalam Pemilihan Umum, Kapan dan di Manakah Itu?

2. Sichelgaita

Sichelgaita dari Salerno, dalam sejarahnya diriwayatkan hidup pada 1040-1090. Ia adalah seorang putri pejuang Lombard dan Duchess keturunan Apulia di Italia selatan.

Sejak usia dini, perempuan berdaya ini menunjukkan minat untuk mempelajari ilmu pedang dan menunggang kuda.

Setelah ayahnya, Duche of Salerno dibunuh dalam kudeta istana, dia membantu saudara laki-lakinya untuk mendapatkan kembali takhta.

Eksploitasi terbesar Sichelgaita terjadi selama Pertempuran Durazo di pantai Albania, pada Oktober 1081.

Sichelgaita memimpin pasukan, menghadapi Bizantium yang kuat dan memberikan perlawanan sengit.

Sichelgaita bertekad untuk menekan serangan dan menahan Bizantium tetap di tempatnya sampai suaminya, Robert Guiscard tiba dengan bala bantuan, tetapi anak buahnya kalang kabut, dan beberapa melarikan diri.

Sejarah menceritakan bahwa secara langsung Sichelgaita, istri Robert yang sedang menunggang kuda melihat para prajuritnya melarikan diri.

Dia menatap tajam ke arah mereka dan dengan suara yang sangat kuat memanggil mereka dalam bahasa khasnya.

“Seberapa jauh kamu akan lari? Berdiri dan bertarunglah seperti laki-laki!" serunya menurut catatan sejarah. 

Ketika dia melihat bahwa mereka terus berlari, maka dia mencengkeram tombak panjang dan dengan kecepatan penuh melanjutkan serangannya terhadap lawan.

Setelah melihat itu, para pasukannya memulihkan diri dan kembali berperang.

Petarung wanita itu terluka parah dalam medan tempur, tetapi mampu bertahan sampai bala bantuan tiba untuk membalikkan keadaan dan memenangkan pertarungan.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Revolusioner Wanita Pertama China, Qiu Jin, yang Mati Dipenggal

3. Tomoe Gozen

Tomoe Gozen hidup sekitar 1157-1247. Ia bisa disebut sebagai samurai wanita paling terkenal di Jepang atau onna-bogueisha.

Seorang petarung wanita yang tangguh, dia terkenal karena keberanian, kekuatan kekuatan fisik, dan keterampilannya dalam menggunakan berbagai senjata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com