SAO PAULO, KOMPAS.com - Di dalam gubuk kayu seorang wanita memasukkan bumbu rasa daging asap ke dalam panci nasi yang ia masak. Hanya itu yang mampu ia beli.
Oleh wanita yang bernama Ana Maria Nogueira, nasi itu dimakan bersama Eraldo, suaminya yang disable, di rumah mereka yang memprihatinkan di Jardim Keralux, lingkungan miskin di timur Sao Paulo.
Ana menghadapi kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang membuatnya berada dalam krisis kelaparan.
Baca juga: Brasil Bangun Patung Kristus Raksasa Baru, Lebih Tinggi dari Patung Rio de Janeiro
Melansir Al Jazeera pada Minggu (11/4/2021), virus corona telah banyak menginfeksi wilayah tempat tinggal Ana, dengan menewaskan lebih dari 351.000 orang.
Namun, dibanding serangan virus corona, Ana lebih mengkhawatirkan krisis makanan. Ketersediaan makanan yang mampu ia beli dan konsumsi bersama suaminya, dirasa semakin terbatas.
"Tahun ini, kami akan kelaparan," kata Anna (56 tahun) kepada Al Jazeera.
Krisis Covid-19 memburuk dari minggu ke minggu di Brasil. Angka kematian tinggi, rumah sakit penuh, dan meningkatnya beban kasus, hingga terancam terjadi krisis kelaparan dan kerawanan pangan.
Ana dan Eraldo adalah dua dari 19 juta orang Brasil yang mengalami krisis kelaparan selama pandemi Covid-19 menurut sebuah studi baru.
Baca juga: Pasien ICU Covid-19 di Brasil Kini Didominasi Usia 40 ke Bawah
Sementara hampir 117 juta, lebih dari setengah populasi, hidup dengan tingkat kerawanan pangan tertentu.
Para ahli menunjukkan tingginya pengangguran yang diperburuk oleh virus corona. Terjadi pemotongan dan pengurangan program sosial dan kenaikan harga yang tajam pada bahan makanan pokok sebagai beberapa alasan di balik masalah tersebut.
"Ini tragedi yang dapat bener-benar diperkirakan," ujar Renato Maluf.
Presiden Jaringan Riset Keamanan Kedaulatan dan Gizi Pangan Brasil (Jaringan PENSSAN) yang mengoordinasikan penelitian, yang dilakukan pada Desember ketika warga Brasil masih menerima pembayaran tunai darurat virus corona dari pemerintah.
"Tentu saja keadaan menjadi lebih buruk sejak saat itu,” kata Maluf.
Baca juga: Minta Diprioritaskan Vaksinasi Covid-19, PSK di Brasil Berdemo
Brasil adalah pengekspor makanan utara dan Sao Paulo adalah kota terkaya di Amerika Selatan.
Namun, bagi warga yang tinggal di lingkungan miskin di Brasil, seperti Jardim Keralux, makan makanan bergizi 3 kali sehari semakin menjadi kemewahan yang tak terjangkau.