KOMPAS.com - Narciso Ramos adalah pendiri ASEAN yang berasal dari Filipina. Hingga akhir hayatnya ia kenang sebagai tokoh dunia yang berjasa dalam penyatuan kawasan Asia Tenggara.
Pada Agustus 1967, di Laem Thaen, Pantai Bang Saen, Thailand, 5 negarawan dari 5 negeri tetangga berkumpul bersama.
Narciso Ramos dari Filipina, Adam Malik dari Indonesia, S Rajaratnam dari Singapura, Thanat Khoman dari Thailand, Tun Abdul Razak dari Malaysia.
Mereka menyusun teks terakhir dari dokumen singkat dan sederhana yang hanya berisi 5 artikel yang menandai awal baru bagi negara mereka di Asia Tenggara.
Baca juga: Menlu Retno: Inggris Dukung ASEAN Dorong Resolusi Krisis di Myanmar
"Perekonomian yang terfragmentasi di Asia Tenggara, dengan setiap negara mengejar tujuan terbatasnya sendiri dan membuang sumber dayanya yang sedikit dalam upaya yang tumpang tindih atau bahkan saling bertentangan membawa benih kelemahan," ujar Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos dalam pertemuan saat itu.
"Oleh karena itu, ASEAN dapat mengumpulkan potensi yang masih belum digali dari kawasan yang kaya ini melalui lebih banyak lagi tindakan substansial yang tidak terikat,” kata Ramos seperti yang dilansir dari Manila Times pada 2019.
Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri Malaysia, berkata, “Kami tidak dapat bertahan lama sebagai negara yang merdeka, yang terisolasi, kecuali kami berpikir dan bertindak bersama. Dan kecuali kami membuktikan dengan perbuatan bahwa kami adalah bagian dari keluarga negara-negara Asia Tenggara.”
Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia, membayangkan "sebuah wilayah yang bisa berdiri sendiri, cukup kuat untuk mempertahankan diri dari pengaruh negatif dari luar wilayah."
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Pangeran Philip, 7 Dekade Dampingi Ratu Elizabeth II
Sementara itu, S Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura mengatakan, “Kita harus memikirkan tidak hanya kepentingan nasional kita, tetapi juga menempatkannya pada kepentingan regional, itu adalah cara berpikir baru tentang masalah kita.”
Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman, yang telah mengemukakan gagasan ASEAN bersama kolega Malaysia dan Indonesia 14 bulan sebelumnya, menjadi pembicara terakhir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.