Shin Choon Ho akhirnya mendirikan perusahaannya sendiri, Nongshim, pada 1965, dengan modal 5 juta won (sekitar Rp 65,2 miliar) untuk mengembangkan mie dan makanan ringan Korea yang berbeda dari varietas Jepang.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Sargon Agung dari Akkadia, Raja Pertama Peradaban Dunia
Produk pertama perusahaannya adalah Saewookkang atau kerupuk udang, bukan mie instan, yang diluncurkan pada 1971.
Saewookkang dikenal sebagai camilan buatan lokal pertama di Korea Selatan dan tetap populer hingga hari ini, mencatat penjualan tahunan sekitar 70 miliar won (Rp 912,2 triliun).
Meski begitu, ia dan timnya masih bereksperimen menemukan formula yang pas untuk mie insstan.
"Jika kita bisa berdiri sendiri, kita dapat melangkah jauh. Kita harus menciptakan ramyeon kita sendiri yang dicintai oleh rakyat Korea," ucapan yang terkenal darinya.
Shin Ramyun, produk mie instan dilengkapi dengan daging sapi pedas akhirnya diluncurkan pada 1986, setelah eksperimen yang tak terhitung jumlahnya.
Produknya menggemparkan Korea Selatan saat itu dan kepopuleran terus menanjak.
Pada 2011, ia meluncurkan barian baru yang dipuji oleh banyak orang termasuk New York Times yang menyebutnya ramyeon terbaik di dunia.
Namun, keberhasilan Shin Choon Ho, tidak membuat hubungannya dengan kakak laki-lakinya semakin baik.
Kedua bersaudara itu dilaporkan saling menghindari dan tidak menghadiri upacara leluhur secara bersama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.