Mary Stuart, yang lebih dikenal dengan Mary adalah ratu dua negara yang terpisah sebelum dia berusia 18 tahun.
Mary menjadi Ratu Skotlandia karena ayahnya meninggal, hanya 6 hari setelah kelahirannya pada 1542.
Meskipun dia masih terlalu muda untuk memerintah, ia menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam hubungan internasional.
Pada 1543, Raja Henry VIII mengusulkan pernikahan masa depan antara Mary dan putranya Edward, karena ingin menyatukan Skotlandia dan Inggris.
Namun, parlemen Skotlandia menolak itu, yang menimbulkan ketegangan. Henry VIII menginvasi Skotlandia dan mencoba untuk memaksa pernikahan.
Pada 1548, Mary yang berusia 5 tahun dibawa ke Perancis untuk menjauhkannya dari jangkauan Inggris.
Pada usia 16 dia menikah dengan Francis II dan menjadi Ratu Perancis, sehingga ia memerintah di dua negara terpisah.
Namun, takhtanya di Perancis tidak lama, setelah kematian Francis pada 1561.
Pada 1561, Mary kembali ke Skotlandia untuk melanjutkan tugasnya sebagai ratu. Lalu, ia menikah kedua kalinya dengan Lord Darnley.
Namun, pemberontakan terjadi pada 1567 yang mengakibatkan suaminya tewas dan ia terpaksa melepaskan takhta. Setelah itu, ia melarikan diri ke Inggris.
Di sana dia dipenjara selama hampir 19 tahun, sebelum dieksekusi karena perannya yang tidak disadari dalam plot untuk menggulingkan Ratu Elizabeth I.
Baca juga: Sempat Dicopot Paksa karena Dituduh Cerai, Mahkota Ratu Kecantikan Sri Lanka Dikembalikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.