Pengrajin logam yang terampil mengembangkan senapan panjang Amerika, yang juga terkenal sebagai senapan Kentucky, Ohio, atau Pennsylvania.
Senapan-senapan tersebut kadang-kadang diukir dengan rumit dan didekorasi dengan pelat kuningan atau perak yang terukir halus.
Namun, kualitas paling penting dari senapan itu adalah larasnya yang panjang.
Alur ini mengarahkan bola timbal atau proyektil lain untuk berputar saat keluar dari laras, memastikan garis tembakan yang lebih lurus dan bidikan yang lebih baik untuk penembak.
Peningkatan bidikan dari senjata itu sangat penting bagi orang dahulu untuk berburu mencari bahan makanan.
Selama Perang Revolusi, beberapa pejuang milisi Amerika terlibat dalam taktik gaya gerilya yang menggunakan senapan berburu mereka untuk membidik tentara Inggris dari tempat yang jauh.
Namun, sebagian besar milisi dan tentara kontinental menggunakan kombinasi senapan British Brown Bess dan French Charleville.
Senjata smoothbore itu menawarkan ketepatan yang kurang dalam membidik, tetapi lebih cepat untuk diisi ulang.
Ketika permintaan meningkat untuk mempersenjatai tentara Revolusi Amerika, pembuat senjata lokal mulai memproduksi senapan buatan Eropa versi mereka sendiri.
Penyulut yang digunakan untuk menyalakan bubuk mesiu pada senjata smoothbore awal buatan Amerika, biasanya dihasilkan oleh sepotong batu api yang menghantam pelat logam atau "panci" yang dilapisi bubuk mesiu.
Seorang prajurit yang terlatih pada umumnya dapat menembak dan mengisi ulang senjata api 3 kali dalam 1 menit.
Sedangkan, senapan panjang Amerika biasanya membutuhkan 1 menit untuk memuat dan menembakkan satu tembakan.
Untuk meningkatkan persenjataan yang ditanam di dalam negeri, Jenderal George Washington memerintahkan pendirian Gudang Senjata Springfield di Springfield, Massachusetts, pada 1776.
Pada awalnya gudang senjata tersebut untuk menyimpan amunisi dan gerbong senjata, tetapi pada 1790-an gudang senjata mulai memproduksi senapan dan akhirnya senjata lainnya.
Setelah Perang Revolusi, Kongres juga mendirikan Harpers Ferry Armory di West Virginia pada 1798, untuk meningkatkan produksi senjata dan amunisi.
Baca juga: Joe Biden Perketat Aturan Kontrol Senjata, Buntut Penembakan di Colorado