Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah "Pantat Terbuka" yang Populer di Abad Pertengahan

Kompas.com - 05/04/2021, 10:12 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Sekitar 2.000 tahun yang lalu, ada buah yang sangat populer dan memiliki sebutan yang vulgar, yaitu buah "pantat terbuka".

Bahkan di Perancis, buah itu memiliki julukan cu d'singe (pantat monyet), cu d'ane (pantat keledai), dan cul de chien (pantat anjing).

Dinamai demikian karena bentuk pantat buah yang besar terbelah. Selama 900 tahun nama itu dipakai dan sekarang buah itu dikenal dengan nama buah medlar.

Eropa di abad pertengahan tergila-gila dengan ubah ini, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (25/3/2021). 

Baca juga: Gara-gara Bermusuhan dengan China, India Ubah Nama Buah Naga

Catatan pertama tentang keberadaan buah medlar ditemukan dalam penggalan puisi Yunani dari abad ke-8 SM.

Buah tersebut diperkirakan telah ada di tangan orang Romawi, yang membawanya ke Perancis selatan dan Inggris.

Pada 800 M, Charlemagne memasukkannya ke dalam daftar tanaman yang wajib ada di banyak taman raja.

Hampir 200 tahun kemudian, kepala biara Inggris dan penulis Ælfric of Eynsham pertama kali melakukan julukan yang agak vulgar "pantat terbuka" ke dalam catatan publik.

Dari sana, popularitas buah ini terus meningkat. Buah yang wajib di tanam di halaman kerjaan dan ruang publik hijau, pada abad pertengahan.

Baca juga: Curhat Pemetik Buah Asing di Australia: Seperti Perbudakan Modern

Buah medlar mencapai puncak populeritasnya pada 1600-an ketika ditanam secara luas di seluruh Inggris, seperti apel, pir, mulberry, dan quince.

Setelah itu, mengalami penurunan. Namun, masih dikenal luas hingga awal abad ke-20, meski kurang populer.

Kemudian pada 1950-an, buah pantat terbuka itu tiba-tiba menghilang dari peredaran.

Pada 1989, seorang akademisi Amerika menulis bahwa "mungkin tidak satu dari seratus" ahli botani pernah melihat medlar. Hari ini tidak dijual di satu supermarket Inggris.

Buah ini sempat lama populer karena dua keunikannya. Pertama, buah ini dipanen pada Desember, sehingga menjadikannya salah satu dari sedikit sumber gula yang akan tersedia di musim dingin abad pertengahan.

Kedua, buah tersebut hanya bisa dimakan saat sudah busuk.

Baca juga: [VIDEO] Viral Seekor Tupai Mabuk karena Makan Buah Pir yang Terfermentasi

Saat pertama kali dipetik, medlar berwarna coklat kehijauan dan menyerupai kesemek yang aneh.

Jika dimakan langsung, buah ini dapat membuat sakit parah, seorang dokter dan ahli botani abad ke-18 mengatakan bahwa buah ini dapat menyebabkan diare.

Cara memakannya adalah dengan menaruhnya di dalam peti serbuk gergaji atau jerami setelah dipetik, kemudian biarkan selama beberapa pekan.

Perlahan-lahan buah itu akan menjadi semakin gelap dan dagingnya yang keras dan sepat, melembut menjadi seperti apel panggang.

Ketika sudah seperti itu, buah menjadi sangat manis dengan rasa yang kompleks, seperti kurma yang terlalu matang bercampur dengan lemon, dan tekstur yang agak kasar.

Baca juga: Konsumsi Buah dan Sayur, Model Ini Sembuh dari Penyakit Eksim Parah

Buah itu dimakan dengan cara membelah dan langsung digigit isinya atau dengan menyendoknya, seperti para bangsawan lakukan.

Buah medlar masih menjadi makanan pokok musim dingin yang akrab selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, serta serta selama Perang Dunia II.

Setelah itu, buah medlar atau pantat terbuka suslit ditemukan di toko-toko.

Bisa jadi alasannya karena kalah saing dengan buah-buahan tropis, seperti pisang dan nanas yang lebih murah dan dipanen sepanjang tahun, jadi makanan lezat musim dingin tersebut tersisihkan.

Saat ini pohon medlar masih dapat ditemukan tersebar di seluruh Eropa, terkadang sebagai pagar di pedesaan atau pohon hias di taman, tapi harus dipastikan dahulu. 

Baca juga: Situs Porno Ini Galang Dana untuk Selamatkan Katak Kantong Buah Zakar yang Nyaris Punah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com