KOMPAS.com - Sekitar 2.000 tahun yang lalu, ada buah yang sangat populer dan memiliki sebutan yang vulgar, yaitu buah "pantat terbuka".
Bahkan di Perancis, buah itu memiliki julukan cu d'singe (pantat monyet), cu d'ane (pantat keledai), dan cul de chien (pantat anjing).
Dinamai demikian karena bentuk pantat buah yang besar terbelah. Selama 900 tahun nama itu dipakai dan sekarang buah itu dikenal dengan nama buah medlar.
Eropa di abad pertengahan tergila-gila dengan ubah ini, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Gara-gara Bermusuhan dengan China, India Ubah Nama Buah Naga
Catatan pertama tentang keberadaan buah medlar ditemukan dalam penggalan puisi Yunani dari abad ke-8 SM.
Buah tersebut diperkirakan telah ada di tangan orang Romawi, yang membawanya ke Perancis selatan dan Inggris.
Pada 800 M, Charlemagne memasukkannya ke dalam daftar tanaman yang wajib ada di banyak taman raja.
Hampir 200 tahun kemudian, kepala biara Inggris dan penulis Ælfric of Eynsham pertama kali melakukan julukan yang agak vulgar "pantat terbuka" ke dalam catatan publik.
Dari sana, popularitas buah ini terus meningkat. Buah yang wajib di tanam di halaman kerjaan dan ruang publik hijau, pada abad pertengahan.
Baca juga: Curhat Pemetik Buah Asing di Australia: Seperti Perbudakan Modern
Buah medlar mencapai puncak populeritasnya pada 1600-an ketika ditanam secara luas di seluruh Inggris, seperti apel, pir, mulberry, dan quince.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan