Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Marwa Elselehdar, Kapten Kapal Perempuan Pertama Mesir yang Disalahkan dalam Insiden Terusan Suez

Kompas.com - 05/04/2021, 07:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Arab News

KAIRO, KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, seorang kapten kapal perempuan di Mesir, Marwa Elselehdar, menjadi sasaran kabar hoaks yang menyalahkannya atas kemacetan di Terusan Suez.

Terusan Suez macet akibat sebuah kapal kontainar raksasa Ever Given menyangkut di kanal tersebut pada 23 Maret.

Baca juga: Marwa Elselehdar, Kapten Kapal Perempuan yang Disalahkan dalam Kemacetan Terusan Suez

Padahal saat itu, Elselehdar seDang berada di kapal Aida IV yang sedang berada di Alexandria, ratusan kilometer jauhnya dari Terusan Suez.

Fitnah yang menerpa Elselehdar atas kemacetan di Terusan Suez berasal dari tangkapan layar dari berita palsu yang seolah-olah diterbitkan oleh Arab News.

Padahal, tangkapan layar tersebut merupakan hasil editan. Berita aslinya di Arab News menceritakan perjalanan Elselehdar menjadi kapten kapal.

Elselehdar lantas dengan keras membantah berita bohong tersebut dan dia tidak mengetahui siapa yang menyebarkan kabar hoaks tersebut.

Lantas siapa sebenarnya Elselehdar? Melansir Arab News, Marwa Elselehdar merupakan seorang wanita pertama yang bekerja sebagai kapten kapal di Mesir.

Baca juga: Terusan Suez Bebas Macet, Kapal Terakhir yang Tertahan Sudah Lewat


Dari kecil, Elselehdar rupanya sudah mencintai laut dan suka berenang.

Ketika remaja, dia mendaftar di Akademi Sains, Teknologi, dan Transportasi Maritim Arab (AASTMT) di Mesir dan diterima di Departemen Transportasi dan Logistik Internasional.

Namun, dia lebih tertarik pada kurikulum yang diajarkan kepada saudara laki-lakinya di Departemen Transportasi dan Teknologi Maritim yang terbatas hanya untuk laki-laki.

Elselehdar berkeras dan masih mengajukan lamaran untuk bergabung dengan Departemen Transportasi dan Teknologi Maritim.

Hingga akhirnya, dia diterima dan menjadi wanita Mesir pertama yang belajar di departemen tersebut.

Baca juga: [Cerita Dunia] Sejarah Patung Liberty, Awalnya Dipasang di Terusan Suez


Kakak dan ibu Elselehdar mendukung mimpinya menjadi kapten wanita pertama di Mesir. Ayahnya juga tidak keberatan dengan studinya.

Dia kemudian memulai formalitas untuk bergabung dengan departemen. Presiden akademi lantas meminta penelitian hukum maritim untuk memverifikasi kemungkinan memberikan lisensi kapten kepadanya.

Setelah memastikan bahwa undang-undang tidak memberikan batasan, pemeriksaan dimulai. Elselehdar rupanya lulus melewati tes fisik, tes medis, serta wawancara pribadi.

Halaman:
Sumber Arab News


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com