Pada 1839, berlian tersebut diduga dimiliki oleh Henry Philip Hope, seorang kolektor Belanda yang tinggal di London dan diketahui dari nama modern batu tersebut, Diamond Hope.
Beberapa saat setelah itu, surat kabar Eropa dan Amerika mulai mengeklaim bahwa Hope Diamond membawa kutukan.
Kemudian oleh pengrajin perhiasan Perancis, Pierre Cartier, dilaporkan menggunakan cerita-cerita itu untuk meningkatkan nilai berlian ketika dia menjualnya kepada ahli waris Amerika Evelyn Walsh McLean pada awal 1910-an.
Setelah dia meninggal, perhiasan itu pergi ke perusahaan perhiasan AS, yang memamerkannya sebelum disumbangkan pada 1958 ke Smithsonian Institution, di mana perhiasan itu masih ada sampai sekarang.
Baca juga: Mumi Berusia 2.000 Tahun Ditemukan Berlidah Emas
Pada pertengahan abad ke-20, media AS mulai mencatat pola kematian presiden.
Dimulai dengan William Henry Harrison dan diakhiri dengan John F. Kennedy, setiap 20 tahun negara memilih presiden yang akan meninggal saat menjabat.
Harrison, presiden pertama yang meninggal saat menjabat, terpilih pada 1840.
Presiden lainnya yang meninggal saat menjabat termasuk Abraham Lincoln, terpilih pada 1860. James A. Garfield terpilih pada 1880, William McKinley, terpilih pada 1900.
Kemudian, Warren G. Harding, terpilih 1920. Franklin D. Roosevelt, terpilih 1940 (serta 1932, 1936 dan 1944), dan Kennedy, dipilih 1960.
Satu-satunya presiden antara Harrison dan JFK yang berada di luar pola ini adalah Zachary Taylor, yang terpilih pada 1848 dan meninggal pada 1850.
Pada 1930-an, Ripley's Believe It or Not mengeklaim "pola" itu karena kutukan Kepala Shawnee Tecumseh, yang ditempatkan pada Harrison dan presiden masa depan setelah pasukan Harrison mengalahkan pasukan Tecumseh di Pertempuran Tippecanoe pada 1811.
(Tecumseh meninggal 2 tahun kemudian dalam pertempuran lain terhadap pasukan Harrison.)
Cerita ini kemungkinan besar berasal dari orang Amerika non-pribumi dan memiliki kemiripan dengan “kutukan” lainnya dalam buku dan film AS tentang mengganggu kuburan Pribumi.
Ada banyak takhayul di dunia teater. Adalah nasib buruk untuk mendoakan keberuntungan bagi aktor, oleh karena itu alasan orang malah menyuruh mereka untuk "mematahkan kaki".
Dan juga nasib buruk untuk mengucapkan kata "Macbeth" di teater kecuali selama pertunjukan drama Shakespeare.